Pemkab dan BBWS Harus Antisipasi Pergeseran Tanah

Pemkab dan BBWS Harus Antisipasi Pergeseran Tanah
MEMBUAT RUCUK: Aparat Pemdes Jatimulya secara gotong royong membuat rucuk dari dolken untuk menahan tanah. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pemerintah Desa (Pemdes) Jatimulya Kecamatan Compreng, berharap Pemkab Subang bisa meninjau dan memfasilitasi Pemdes, terkait ancaman pergeseran tanah yang mengintai di Sungai Cigadung Dusun Tanjung Salep Desa Jatimulya.

Sekretaris Desa Jatimulya, Darto Ego mengungkapkan, pihak desa juga telah menyampaikan proposal bantuan penanggulangan bencana, kepada instansi terkait. “Sudah banyak proposal yang dibuat dan diajukan, termasuk membuat tembusan ke Pemkab serta BBWS tapi sampai sekarang masih belum ada tanggapan yang jelas,” kata Darto kepada Pasundan Ekpres, Kamis (7/11).

Dia menambahkan, tujuan utama proposal tersebut utamanya ditujukan pada BBWS. Sebab, pemerintah desa sangat berharap ada tindak lanjut dari BBWS.

Baca Juga:FKGN Usulkan Kenaikan Honor dan Pengadaan AlquranBNN Ungkap Pengedar Sabu Jaringan Lapas

Pasca terjadi pergeseran tanah tahun September 2018 lalu, Pemkab Subang melalui Dinas PUPR, BPBD yang saat itu masih DPKB melakukan upaya normalisasi jangka pendek. “Tapi sampai sekarang tidak ada lagi kegiatan di sini, hanya Pemdes pada Juni lalu secara gotong royong pernah membuat rucuk dari dolken untuk menahan tanah. Kabarnya ada bantuan dari BBWS waktu itu karung sama dolken. Hanya warga tidak mengetahui,” ucapnya.

Meski begitu, Pemdes Jatimulya sendiri sebenarnya mengharapkan tindakan lebih jauh lagi dari BBWS untuk menanggulangi pergeseran tanah disekitar Sungai Cigadung. Sebab, musim hujan sudah mulai kembali datang dan dikhawatirkan pinggiran tanah kembali bergeser dan mengancam pemukiman warga yang tak jauh dari lokasi tersebut.
Sebab kata Ego, pemasangan dolken saat itu dengan cara dipaku pada tanah yang sering bergeser serta karung pasir hanya bersifat sementara. Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Subang dan BBWS bisa mengambil langkah untuk antisipasi terjadinya kembali pergeseran tanah.(ygi/sep/vry)

0 Komentar