Pendamping PKH Harus Memiliki Jiwa Sosial Tinggi

Pendamping PKH Harus Memiliki Jiwa Sosial Tinggi
KONSULTASI: Pendamping PKH, Ade Ahyani saat memberikan konsultasi terhadap masyarakat penerima manfaat program PKH. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Menjadi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Menurut Koordinator Kecamatan PKH, Ade Ahyani, memiliki jiwa sosial yang tinggi sebagai syarat utama untuk menjadi pendamping PKH.
“Jiwa sosial yang tinggi itu sangat penting bagi pendamping PKH. Mereka harus memiliki kepedulian kepada masyarakat,” kata Ade Ahyani kepada Pasundan Ekspres.

Pendamping PKH bukan hanya bertugas melakukan pendataan saja. Ade menyebut, pendamping PKH harus mendorong keluarga penerima manfaat (KPM) untuk menjadi keluarga yang mandiri. “Ada edukasi yang kami lakukan seperti dalam bidang ekonomi. Bagaimana misalnya membedakan kebutuhan dan keinginan, bagaimana mereka melakukan usaha,” ujarnya.

Ade menyampaikan, pendamping PKH harus menganggap dirinya sebagai bagian dari keluarga yang menerima manfaat. Rasa kekeluargaan ini penting agar keluarga tersebut dapat diajak kerjasama untuk melakukan program-program pemerintah. “Perlu adanya hubungan kekeluargaan yang kuat. Kalau kita menganggap keluarga, mereka pun menganggap kita sebagai keluarga,” ujarnya.

Baca Juga:Kesehatan Bekal Utama Beraktivitas, Lomba Senam Kreasi MeriahKumpay Water Park Segera Dibuka, Wisata Air Terbesar di Jawa Barat

Dia mengaku, saking dekatnya dengan keluarga penerima manfaat kerap diajak dalam acara-acara keluarga. “Contohnya, saya diminta jadi saksi pernikahan. Ya seperti itu kita dianggap sebagai keluarga mereka,” ujarnya.

Ade menuturkan, keberadaan pendamping PKH sangat penting. Sebab banyak masyarakat yang memerlukan pendamping dalam kehidupan di masyarakat. “Kita ini sering mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat yang meminta solusi tentang berbagai persoalan, karena kita dianggap dekat dengan mereka,” jelasnya.(ysp/sep)

0 Komentar