Pompa Intik PDAM Terbakar, Aliran Air di Kalijati dan Purwadadi Mati

Pompa Intik PDAM Terbakar, Aliran Air di Kalijati dan Purwadadi Mati
TERBAKAR: Sesorang tehnisi PDAM Subang, menunjukan lokasi pompa yang terbakar di kawasan sungai Cibodas Kalijati. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Kantor PDAM Cabang Kalijati, terus menerus didatangi oleh masyarakat. Mereka mengaku sudah tidak tau lagi bagaimana caranya mendapatkan air, setelah sejak senin lalu pasokan air PDAM ke wilayah sekitar Kalijati dan Purwadadi mati total. “Ini saya tiap hari beli isi ulang galin buat penuhi kebutuhan air sehari-hari,” ujar Juhana warga Desa Kalijati Timur, Kamis (28/11).

Saat Pasundan Ekspres mencoba konfirmasi, mewakili Kepala Cabang PDAM Kalijati Ibu Erwin, tehnisi Dodi Sudinar menjelaskan bahwa pompa intik yang di tanam di sekitar aliran sungai Cibodas terbakar. Dugaan sementara disebabkan urugan tanah yang terdapat di PT GDA mengalami longsor saat hujan deras beberapa waktu lalu, sehingga tanahnya tersedot oleh pompa. “Pompa intik terbakar, ini kami sedang perbaiki, inshaallah sore ini juga sudah bisa digunakan,” jelasnya.

Dampaknya, sekitar 1500 pelanggan PDAM di sekitar Kalijati dan Purwadadi tidak mendapatkan pasokan air. Terpantau oleh Pasundan Ekspres, konsumen di sekitar Kalijati dan Purwadadi mendapatkan pasokan air sementara dari truk tangki PDAM dan intalasi DW 01 Kalijati Jalan Raya Marjan No 35 Kalijati.

Baca Juga:10 Anak di Subang Rawan Gizi, 2 Meninggal DuniaElis Kembali Jabat Pj Kades Bojongtengah

Dodi menjelaskan yang menjadi penyebab perbaikan lama adalah tidak adanya stok pompa intik di PDAM Subang. Lantaran pompa intik yang terbakar akan sulit diperbaiki kembali. “Kami sudah akan membeli, namun inden, senin depan baru tersedia, akhirnya kami cari dulu pinjaman, alhamdulilah ada yang ngasih pinjam, dari PDAM Indramayu, ini mau di pasang,” tambahnya.

Meski sudah terpasang, lanjut Dodi, aliran air PDAM ke wilayah Kalijati dan Purwadadi tetap membutuhkan waktu. Karena mesti ada normalisasi dengan durasi waktu maksimal 1 minggu lamanya. “Maksimal satu minggu, ini kan pipa-pipanya kosong semua, harus ada semacam normalisasi agar semua bisa terpasok air secara merata, mudah-mudahan 3 hari juga bisa normal sih,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar