Produksi Beras Ketan di Kabupaten Subang Turun Drastis, Ini yang Jadi Penyebabnya

Produksi Beras Ketan di Kabupaten Subang
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES KENDALIKAN OPT: Para petani Desa Cibalandong Jaya saat melakukan penyemprotan insektisida untuk mengendalikan organisme pengganggu tanama padi.
0 Komentar

SUBANG-Produksi beras ketan pada musim panen periode Oktober ini mengalami penurunan. Padahal, harga di pasaran untuk beras ketan sedang dalam keadaan baik.

“Harganya mencapai 500 ribu per kwintal, namun produksinya sedang kendor,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Sulaiman Sidik saat ditemui di kantornya, Selasa (26/10).

Penurunan produksi ini, kata dia, disebabkan cuaca dan serangan hama tikus, serta organisme pengganggu tanaman (OPT). Sehingga hasil panen menurun dari sebelumnya, 7 sampai dengan 9 ton per hektar, sekarang hanya mencapai 5 hingga 6 ton per hektar. “Produksi hasil panen ketan kita sekarang anjlok rata-rata 2 sampai dengan 3 ton per hektar nya. Kalau dulu sih lumayan bagus, 7 hingga 9 ton per hektar,” ungkapnya.

Baca Juga:Maman Dimasukan Liang Lahat, Lalu Digorok, Gara-gara Dituduh Curi SayurDemo!! Buruh di Karawang Tuntut Kenaikan UMK 10 Persen

Sedangkan untuk produksi beras sendiri, menurutnya masih sesuai dengan target. Begitupun dengan harga dan produksi, namun secara rinci belum terdapat update terbaru. “Kalau untuk itu nanti kita sampaikan, belum dapat laporannya, alhamdulilah sih masih on trek,” tukasnya. (idr/sep)

0 Komentar