Sambut Musim Tanam Padi, Desa Gempol Gelar Hajat Bumi

Sambut Musim Tanam Padi, Desa Gempol Gelar Hajat Bumi
Bupati Subang H. Ruhimat saat mendatangi kegiatan Hajat Bumi Desa Gempol dan disambut Kepala Desa Gempol Mayo Sumaryo SE. YOGI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Motto Desa “Gempol Sejati”

PUSAKANAGARA-Petani dan masyarakat Desa Gempol tumpah ruah untuk melakukan kegiatan adat budaya hajat bumi Desa Gempol Tahun 2019. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menyambut musim tanam padi yang sudah mulai tiba.
Sepanjang jalan di sekitar Desa Gempol juga begitu padat dipenuhi oleh warga sejak Rabu sore (11/12). Dalam kesempatan ini, Bupati Subang H. Ruhimat turut hadir dalam kegiatan hajat bumi ini usai melakukan kunjungan kerja di Desa Patimban. Bahkan, Bupati menyalami satu persatu warga yang telah berjejer dan membawa tumpeng disepanjang jalan. Warga juga turut antusias dan berterimakasih atas kedatangan Bupati dalam kegiatan hajat bumi tersebut.

Bupati Subang H. Ruhimat mengatakan, dengan adanya kegiatan adat budaya hajat bumi ini berharap mendapat kelancaran dalam melakukan usaha pertanian juga mendapat hasil bumi yang berkah. “Apa yang saat ini dilakukan, ayo kita lanjutkan kekompakan kita, gotong royong dan jangan lupa untuk terus bersyukur dan berdoa, agar kedepan bisa terus memberikan keberkahan,” ucap H. Ruhimat.

Ia juga berharap sinergitas masyarakat dengan desa untuk terus membangun Desa Gempol menjadi maju dan terus kearah yang lebih baik. “Tentunya, kedepan kita harus terus menjaga alam, bergotong royong, apa yang harus dilakukan? Kita jaga untuk membersihkan saluran-saluran dari sampah, kerja bakti dan hidup berdampingan bersama alam dan menjaganya,” imbuhnya.

Baca Juga:Jelang Akhir Tahun, Bahan Pokok NaikTax Gathering, KPP Pratama Usung ‘Maranggi’

Kepala Desa Gempol Mayo Sumaryo SE mengatakan, hajat bumi ini menjadi yang ketiga kali dalam masa kepemimpinannya. Menurutnya, sudah kewajiban untuk menjaga tradisi dan budaya adat yang berkembang di masyarakat.

Namun menurutnya, tradisi tersebut memberikan makna mendalam soal rasa syukur masyarakat pada hasil bumi. “Jangan sampai tradisi ini hilang, kita harus jaga sebagaimana kita menjaga alam, kita harus selalu bersyukur atas rezeki yang didapat dari alam,” ujar Mayo.

Camat Pusakanagara Drs M. Rudi MM berharap pelaksanaan hajat bumi menjadi makna syukur yang mendalam pada Allah SWT. Ia juga berharap pelaksanaan hajat bumi dapat kembali mendatangkan keberkahan dari hasil bumi seperti pertanian yang digeluti masyarakat desa Gempol. “Bumi yang kita injak, bumi yang kita tinggali sehari-hari selalu memberikan banyak manfaat. Maka kita harus menjaganya, bersyukur mengenai hasil alamnya dan senantiasa berdoa untuk keberkahan di masa mendatang,” bebernya.

0 Komentar