Samsat Permudah PKB untuk Tepat Waktu

Samsat Permudah PKB untuk Tepat Waktu
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES MAKSIMALKAN PELAYANAN: Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Subang, Ahmad Zayiddin Ansori LC saat berada di outlet Samsat Ciasem.
0 Komentar

SUBANG-Sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Kabupaten Subang, ingatkan wajib pajak (WP) untuk membayar pajak tepat waktu. Dari bulan Januari hingga saat ini, Samsat Subang mencatat Rp124 miliar dari pajak kendaraan bermotor (PKB).

Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Subang, Ahmad Zayiddin Ansori LC mengatakan, saat ini kemudahan membayarkan pajak kendaraan bermotor bagi para WP makin nyata. Seperti pembayaran lewat BUMDes, Outlet, Samsat Keliling, hingga Sambara. “Hal tersebut bisa dimanfaatkan ketika wajib pajak kendaraan terkendala dengan waktu dan juga lokasi,” katanya.

Dijelaskan Ahmad, terdata dari bulan Januari hingga 10 Desember 2020, pencapaian PKB sudah mencapai Rp124 miliar lebih. “Capaian tersebut, karena kondisi pandemi Covid-19. Jika tidak ada pandemi Covid-19, dimungkinkan bisa lebih pencapaian pajak kendaraaan bermotor dan bisa bertambah terus hingga akhir tahun 2020,” ungkapnya.

Baca Juga:Ipprisia Sabet Juara Busana Pengantin se Jawa BaratBawaslu Telusuri Aduan Pelanggaran Pilkada Karawang

Bagi masyarakat yang berlokasi di pelosok desa, Ahmad mengimbau agar membayarkan pajak kendaraan bermotor melalui aplikasi Sambara (online), sehingga wajib pajak kendaraan tidak perlu jauh mendatangi outlet ataupun induk Samsat Kabupaten Subang. “Ini dipermudah. Maka dari itu, bayar pajak kendaraan tepat pada waktunya,” katanya.

Bagi para nelayan yang memiliki kendaran bermotor, juga harus memperhatikan pembayaran pajak kendaraan. Jika nelayan sibuk dengan aktivitas melaut, maka pembayaran pajak kendaraan bermotor bisa dikolektifkan atau bisa di wakili oleh kerabatnya. “Selalu ada solusi. Jika tidak ada waktu, maka bisa diwakili oleh kerabatnya, ataupun diakukan secara kolektif oleh desa tempatnya bermukim,” katanya.

Sementara itu, salah satu pengusaha kendaraan motor bekas (mokas) di Kabupaten Subang Ali S (50) mengatakan, masyarakat saat ini sulit untuk membeli kendaraan. Padahal sebelum adanya Covid-19, masa-masa akhir tahun seperti ini banyak yang membeli kendaraan bermotor. “Saat ini sangat sulit. Padahal saat akhir tahun seperti ini, peminat kendaraan bermotor sangat melimpah untuk membeli,” tandasnya.(ygo/vry)

0 Komentar