Santunan Anak Yatim jadi Pembuka Pesta Laut 2019

Santunan Anak Yatim jadi Pembuka Pesta Laut 2019
PENYERAHAN: Camat Pusakanagara Drs M. Rudi MM saat menyerahkan santunan kepada anak yatim. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Santunan anak yatim menjadi kegiatan pembuka Pesta Laut tahun 2019 yang digelar KUD Mina Misaya Genteng Pusakanagara. Pembukaan pesta laut sendiri turut dihadiri Muspika Kecamatan Pusakanagara, Kontraktor Perusahaan proyek Pelabuhan Patimban, Nelayan serta warga di Dusun Genteng Desa Patimban.

Ketua Unit KUD Mina Misaya Genteng, Juhari menuturkan kegiatan pesta laut ini merupakan ucapan raya bersyukur nelayan pada sang pencipta dengan keberkahan yang didapat dari laut.
Menurutnya, tradisi dan kearifan lokal ini harus ada dan dipertahankan. “Ini ucapan syukur kita, meski ditengah situasi yang sulit namun masih ada keberkahan dari Allah untuk nelayan disini,” katanya.

Kepala Desa Patimban H. Darpani Taufik juga mengucapkan selamat atas terselenggaranya pesta laut di KUD Genteng. Menurutnya, nelayan di Patimban khususnya genteng harus terus ada.

Baca Juga:Hari Pertama, Operasi Zebra Lodaya Tilang 276 PelanggarAparatur Desa Cilegong Jenguk Warga yang Diduga Menderita Tumor di Kaki

Dihadapan para nelayan, H. Darpani juga mengajak untuk bersama-sama memperjuangkan nasib nelayan. “Jangan sampai kita yang tersisih, harus diperjuangkan, tapi juga harus lapor ke KUD kalau ada apa-apa, kita dulu,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Pusakanagara Drs M. Rudi MM juga mengucapkan selamat sekaligus memperkenalkan diri yang kini mulai bertugas menjadi Camat Pusakanagara menggantikan Dra Hj Ela Nurlela.

“Saya ingin memperkenalkan diri, disini saya sebagai Camat Pusakanagara yang baru, selamat juga untuk pembukaan ruwat laut ini. Mudah-mudahan ini jadi berkahan untuk yang akan datang apalagi dibuka dengan santunan anak yatim piatu,” ucapnya.

Pesta laut di KUD Mina Misaya Genteng sendiri akan dilaksanakan hingga Minggu (27/10) dengan dilaksanakan beragam kegiatan serta adanya pasar rakyat. Pada minggu nanti sebagaimana tradisi, nelayan-nelayan akan pergi ke tengah laut sambil membawa potongan kepala kerbau serta beragam sesaji untuk kemudian dilempar dan dihanyutkan di laut. (ygi/sep)

0 Komentar