Sediakan Pojok Pengaduan, Rencanakan Bangun BLK-LN

Sediakan Pojok Pengaduan, Rencanakan Bangun BLK-LN
KONSULTASI: Kabid Binapenta TKI Disnakertrans Subang, Agus Gunawan saat memberikan konsultasi kepada calon PMI di ruangan pojok pengaduan. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Disnakertran Kabupaten Subang berencana membangun Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN). Hal itu untuk memfasilitasi dan memberikan pengetahuan terhadap para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Subang.

Kepala Bidang Binapenta TKI Disankertrans Subang, Agus Gunawan mengatakan BLK-LN itu bisa digunakan bagi calon PMI untuk tinggal dan mendapatkan pelatihan kerja. Sehingga para calon PMI subang tidak perlu jauh-jauh keluar daerah untuk mendapatkan pelatihan kerja sebagai PMI.

Meski dana untuk pembuatan BLK-LN ini memerlukan anggaran yang cukup besar, namun pembangunan BLK-LN tersebut harus tetap dilakukan. “Cukup besar anggaran untuk membangun BLK-LN itu, harus ada asrama, kamar mandi dan lainya. Tapi ini harus dilakukan, agar calon PMI Subanng tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkan pelatihan kerja ke luar daerah, bisa di Disnakertrans ” Ujarnya

Baca Juga:LPTQ Seleksi Kontingen Tilawah Quran, Subang jadi Tuan Rumah MTQ 2020Kala Prestasi Minim Apresiasi

Selain itu, pada BLK-LN itu nantinya akan disediakan ruang pojok pengaduan bagi calon PMI. Di ruangan tersebut nantinya para petugas siap memberikan solusui dan juga informasi kepada para calon PMI yang akan berangkat kerja keluar negeri.

“Mereka pasti mempunyai permasalahan seperti dengan keluarga, ataupun bisa mendapatkan infromasi seputar cara kerja, penggajian dan lainnya. Karena setiap hari selalu ada saja calon PMI yang datang dan meminta pengetahuan dan solusi yang dialami oleh para calon PMI yang ingin berangkat kerja ke luar negeri,” kata Agus kepada Pasundan Ekspres, kemarin.

Dia menyebut Kabupaten Subang merupakan salah satu pemasok tenaga kerja yang sangat tinggi di Jawa Barat. Pasalnya, potensi PMI yang ada di Kabupaten Subang untuk berangkat kerja keluar negri cukup tinggi.

Selain itu, pihaknya memaksimalkan pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) bagi para pekerja yang akan berangkat kerja ke luar negri. Sehingga sebelum mereka berkerja bisa mendapatkan pembekalan, mulai dari bahasa, tata perilaku, dan juga lainnya. “Jangan sampai para PMI asal Subang banyak masalah di tempat kerja.Seperti yang kita tahu banyak sekali permasalahan di tempat kerja diluar negri,” ungkapnya.

Agus menjelaskan banyak masyarakat Subang yang ingin berangkat kerja keluar negri, namun sering mengabaikan standar operasional prosedur (SOP) untuk menempuh pemberangkatan keluar negeri. “Mereka ingin semuanya serba instan dan terburu-buru, sehingga memilih berangkat kerja secara ilegal,”

0 Komentar