Selamat Tinggal Akper Subang

Selamat Tinggal Akper Subang
GANTI JAS ALMAMATER: Dua orang mahasiswa Akper mengganti seragam jas almamternya dengan jas Almamater Politeknik Negeri Subang, Kamis (13/12). YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Aset Diserahkan Ke Politeknik Negeri Subang

SUBANG-Suasana haru mahasiswa dan mahasiswi Akper terlihat pada saat penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) personil, peralatan, pembiayaan dan dokumen (LP3D) Akper Pemkab Subang ke Politeknik Negeri Subang, Kamis (13/12) di kampus Akper Subang.

Dengan mengenakan jas almamater kebanggaannya, mata mahasiswa dan mahasiswi nampak berkaca-kaca. Kesedihan pun nampak ketika Direktur Akper Pemkab Subang, Dr Kholis Nur Handayani S.Kp.,M.Kep menyampaikan sambutannya.
Saat pidato terakhirnya sebagai Direktur Akper, Kholis tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Ia menyampaikan motto terakhir Akper Subang.

Suasanan haru semakin menjadi, ketika jas almamater Akper yang dikenakan dua mahasiswa Akper dilepas oleh Kholis. Bahkan salah satu orang menangis dan memeluk Direkur Akper.
Saat itu pula, mahasiswa dan mahasiswi yang menyaksikan pelepasan jas almamater secara simbolis tersebut tak kuasa menahan rasa sedih. Sebab jas almamater dan nama Akper tinggal kenangan.

Baca Juga:Kondisi Prihatin, tak Surutkan Antusias Peserta Kompetisi U16 PSSIPengawasan Kampanye Lebih Berat

Setelah seragam tersebut dilepas, Direktur Politeknik Negeri Subang (Polsub), Ir Ridwan Baharta, M.Sc langsung mengenakan jas almamater Polsub ke dua orang mahasiswa tersebut.
Pelepasan dan pemasangan jas almamater tersebut menandakan bergabungnya Akper ke Polsub. Melengkapi acara simbolis lainnya seperti penandatangan berita acara serah terima dan pembukaan papan nama Polsub di kampus Akper.

“Saya sangat sedih karena nama Akper sudah tidak ada lagi. Tapi saya juga senang karena dengan bergabung ke Polsub, saya kuliah di kampus negeri,” ungkap mahasiswi Akper, Nur Fitriani kepada Pasundan Ekspres.

Salah satu pegawai Akper, Sri Irawati mengaku sedih karena harus berpisah dengan mahasiswa dan mahasiswi Akper. Sebab ia pindah tugas ke rumah sakit, sebagai konsekuensi dari penggabungan tersebut.

“Saya sejak 1997 di sini, sedih sekali berpisah dengan anak-anak yang begitu dekat dengan saya,” ujarnya.

Direktur Akper Pemkab Subang, Dr Kholis Nur Handayani mengatakan, Akper berdiri sejak tahun 1996. Berdirinya Akper untuk meningkatkan IPM di Kabupaten Subang.

“Alumni Akper sudah lebih dari 2 ribu orang, mereka telah menyehatkan masyarakat Subang, Indonesia bahkan dunia karena ada mahasiswa kami yang bekerja di luar negeri,” jelasnya.

0 Komentar