Sisingaan Semarakkan Ruwatan Bumi Desa

Sisingaan Semarakkan Ruwatan Bumi Desa
SISINGAAN: Kepala Desa Sumurgintung Hj. Aas Aswati , Sekdes Aepudin, Camat Deni Setiawan dan Kapospol Pagaden Barat Aiptu. Unang, naik Sisingaan Ruwatan Bumi di Desa Sumurgintung Kecamatan Pagaden Barat, Kamis (31/10). DADAN RAMDAN / PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Tradisi Ruwatan Bumi petani di Desa Sumurgintung Kecamatan Pagaden Barat disemarakkan oleh group seni Sisingaan Ade Oces Kampung Kamarung Desa Sumurgintung, Kamis (31/10). Selain seni Sisingaan Ruwatan Bumi dihibur oleh Pagelaran Wayang Golek Ki Dalang Darlan Sunandar Sunarya siang dan malam hari.

Masyarakat Desa dari 4 Dusun, 6 Kampung dan 10 RW tumpah ruah memadati Bale Desa Sumurgintung. Sebelumnya masyarakat dengan mobil hias dongdang berkeliling ke kampung-kampung.

Kepala Desa Sumurgintung Hj Aas Aswati menyampaikan, Ruwatan Bumi ini selain menjaga tradisi petani menyambut musim tanam padi, juga dijadikan media silaturahmi masyarakat desa tiap-tiap kampung.

Baca Juga:Jatiluhur Jadi Lokasi Hari Habitat Dunia dan Hari Kota DuniaDermaga BCL PT South Pacific Viscose Segera Rampung

Ruwatan juga diisi dengan doa bersama, memohon keberkahan alam dan hasil.bumi yang melimpah bagi kesejahteraan petani dan petani ikan. “Warga Desa Sumurgintung ini selain bertani juga mengelola empang, salah satu sentra benih ikan emas di Jawa Barat,” kata Hj. Aas saat ditemui Pasundan Ekspres.

Camat Pagaden Barat Deni Setiawan, mengapresiasi Pemdes Sumurgintung tetap menjaga tradisi petani melalui Ruwatan Bumi. Menurutnya tradisi ini merupakan salah satu budaya dan kearifan lokal yang harus dilestarikan, karena sebuah daerah akan dikenal karena budayanya yang unik dan memiliki ciri khas lokal. “Ruwatan Bumi adalah budaya kearifan lokal yang harus dilestarikan, budaya menunjukkan sebuah bangsa,” tuturnya.

Ketua Karang Taruna Desa Sumurgintung H. Acong Sunaryo menambahkan, pihaknya sebagai penggerak anak muda siap mendukung segala program dan gagasan pemerintahan desa, dari bidang sosial, budaya, agama dan pembangunan infrastruktur.(dan/sep)

0 Komentar