Siskeudes Hindari Penyimpangan Dana Desa

Siskeudes Hindari Penyimpangan Dana Desa
OPERASIKAN: Sekertaris Dispemdes Subang, Enjat saat mengoperasikan aplikasi Siskeudes di ruang kerjanya, Kamis (17/10). YUGO EROSI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dinas Pemerintahan Desa (Dispemdes) Kabupaten Subang gencar penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) kepada pemerintahan desa (Pemdes). Hal itu untuk tata kelola dan penatausahaan keuangan desa.

Sekertaris Dispemdes Subang Enjat Rohadiat mengatakan aplikasi Siskeudes sangat penting untuk pengelolaan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) yang setiap tahun anggaranya terus naik. Dengan aplikasi ini bisa tata kelola keuangan desa yang baik sehingga kesulitan akuntansi, adminstrasi dan juga indikasi penyimpangan dana bisa dicegah oleh aplikasi tersebut. “Kami sedang menggencarkan aplikasi tersebut karena bisa mencegah penyimpangan dana desa,” kata Enjat kepda Pasundan Ekspres, Kamis (17/10).

Dia menjelaskan bekerjasama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk pelatihan terus dilakukan kepada para kepala desa agar bisa memahami aplikasi Siskuedes tersebut. Pasalnya, kepala desa wajib menggunakan sistem Siskeudes tersebut. “Semua desa di Kabupaten Subang harus menerapkan Siskudes tersbut, karena kami sudah berikan pelatihan kepada mereka,” ujarnya.

Baca Juga:Waspada Ispa dan Diare di Musim KemarauDaftar ke NasDem, Artis Syahrul Gunawan Masuk Bursa Calon Bupati Bandung

Dia menjelaskan setiap keuangan desa harus masuk ke apliklasi Siskeudes. Sehingga Sikeudes tersebut memudahakan kerja desa. “Mulai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), apbdes, RKP, termasuk laporan-laporan dana desa sudah masuk aplikasi Siskudes tersebut. Sehingga pihak desa nantinya hanya tinggal menginput saja kegiatan-kegiatan adminstrasi, akuntansi dan lainya,” ungkapnya.

“Aplikasi tersebut juga bisa memonitor desa-desa yang melakukan penyimpangan keuangan dana desa nya,” ujarnya

Adapaun saat ini aplikasi Siskeudes di Kabupaten Subang masih bersifat offline. Sehingga dalam menginput menyimpan dan mengirim datanya melalui alat flashdisk. Meski demikian, ditahun 2020 pihaknya optimis bisa menjalankan sistem tersebut secara online yang berkerjamsa dengan Diskominfo Subang. “Saat ini masih offline, namun tahun 2020 kami optimis bisa online,” pungkasnya. (ygo/sep)

0 Komentar