Tangul Sungai Cipunagara Perlu Penanganan Darurat

Tangul Sungai Cipunagara Perlu Penanganan Darurat
MENINJAU: Bupati Subang Ruhimat didampingi Sekretaris Desa Karangmulya saat meninjau tanggul Sungai Cipunagara. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDNAN EKSPRES
0 Komentar

Terus Alami Penurunan

LEGONKULON-Pemerintah Desa Karangmulya Kecamatan Legonkulon ajak Bupati Subang tinjau kondisi tanggul Sungai Cipunagara yang terbilang kritis di Blok Lapang, Dusun Mesir Kaler RT11/RW03 Desa Karagmulya.

Sekretaris Desa Karangmulya Komarudin S.IP ketika dikonfirmasi mengatakan, kedatangan Bupati ke Karangmulya dalam rangka kegiatan gotong royong membersihkan Sungai di Pamanukan serta Legonkulon pada Jumat (6/12) lalu. “Disela-sela itu kami mengajak dan meminta Bupati untuk meninjau langsung Sungai Cipunagara yang tanggulnya sangat kritis, Alhamdulillah Bupati bersedia dan meninjau langsung didampingi Camat, Aparat desa juga warga,” kata Komarudin kemarin.

Ia menambahkan, warga sendiri meminta segera dilakukan penanganan darurat pada area tanggul tersebut karena kondisinya yang tipis serta beberapa titik alami rembesan. “Kita minta segera dilakukan Penanganan Darurat untuk peninggian tanggul” tambahnya.
Dalam pertemuan itu kata Komarudin, pada Rabu (11/12) mendatang, akan ditinjau ulang dengan menyertakan Pihak BBWS yang memiliki kewenangan pada Sungai tersebut. “Kita minta segera dilakukan Penanganan Darurat untuk peninggian tanggul,” tambahnya.

Baca Juga:Pemuda Harus Jaga NKRI dan 4 Pilar KebangsaanPemkab Siapkan Studi Kelayakan Pemekaran Pantura

Adapun teknis penanganan darurat yang akan dilakukan, Bupati menunggu arahan teknis dari hasil survey pada Rabu esok dari Pihak BBWS dan PU + BPBD Kab. Subang. “Mengenai teknisnya nanti melihat dulu hasil survey, mudah-mudahan tidak ada halangan dan dari pihak terkait bisa datang meninjau lokasi,” imbuhnya.

Sementara itu salah satu pemuda, Alamsyah Sigit mengatakan, tanggul Cipungara terus alami penurunan. Hal itu bisa dilihat semakin lebarnya kali Cipunagara dan menggerus tanggul Cipunagara. “Dulu itu, yang rumput masih tanah. Tapi karena kali banjir terus kalau surut, sedikit demi sedikit menggerus tanggul tanah,” bebernya.

Bahkan kata Sigit, kondisi tembok yang menahan tanggul pun kondisinya sudah memprihatinkan. Dimana terdapat beberapa lubang pada tembok yang kondisinya sudah lama. “Kadang air suka merembes kalau Cipunagara lagi banjir, ini ada bekas karung waktu tahun 2014, kita kerja bhakti tahan pakai karung berisi pasir dan tanah,” ucapnya.(ygi/sep)

0 Komentar