Tidak Mau Bencana Banjir Bandang Terulang, Lima Organisasi Lingkungan Tolak Pembangunan Wisata di Kebun Teh

Tidak Mau Bencana Banjir Bandang Terulang, Lima Organisasi Lingkungan Tolak Pembangunan Wisata di Kebun Teh
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES SEPERTI KOLAM: Lokasi pembangunan tempat wisata di wilayah Ciater ditunjukkan oleh salah seorang pegiat lingkungan di Kabupaten Subang
0 Komentar

SUBANG-Lima organisasi pecinta alam di Kabupaten Subang mengkritisi geliat pembangunan wisata di wilayah kebun teh Subang Selatan. Lima organisasi tersebut Masyarakat Peduli Alam Subang, Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan, Masyarakat Peduli Lingkungan, Komunitas Pecinta Alam Subang dan Yayasan Sagunung Samaung.

Pembina Masyarakat Sadar Lingkungan Aki Ara mengatakan, alasan yang paling fundamental kenapa organisasi tersebut sepakat kritisi pembangunan wisata di area kebun teh Subang Selatan, diduga izinnya tidak ditempuh sesuai prosedur. Kemudian, Aki Ara mengatakan, tidak mau kejadian banjir bandang tahun 2010 lalu terulang.

“Bukan apa-apa kawasan kebun teh itu resapan air. Kalau pohonnya habis terbuka, apa yang mau nahan air? Mau banjir bandang seperti 2010 silam?,” ujarnya pada Rabu (4/11) saat ditemui Pasundan Ekspres di basecamp nya Jalan Otto Iskandar Dinata Subang.

Baca Juga:Pemkab Karawang Keluarkan Surat Edaran Tunda Penjualan Produk PerancisAwasi Anak Anda, Marak Aplikasi Chat Seks Komersial di Smartphone

Dia juga mengaku sudah menerjunkan beberapa tim dari tiap organisasi pecinta alam, untuk melihat langsung kondisi terkini, dan hasilnya cukup memprihatinkan. “Di sana sudah ada perataan tanah, galian dan sebagainya. Musim hujan begini dampaknya sudah langsung dirasakan warga. Sebagian kolam ikan dan aliran air sumur coklat warnanya bercampur tanah,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Ciater Cucu Wahyu saat dikonfirmasi apakah sudah ada berkas dokumen izin dari salah satu perusahaan yang sedang membangun tempat wisata di sana, dia menyebutkan tidak ada.

“Belum ada, yang De Ranch atau lainnya juga belum ada,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi pada Public Relation Intania Setiati menyebut bahwa proses perizinan sedang ditempuh dan belum ada aktivitas signifikan di kawasan yang disebut-sebut bakal jadi tempat wisata De Ranch di Desa Ciater.

“Hanya meratakan tanah saja. Kami juga sudah mendapati dukungan penuh dari Pa Bupati. Supaya lebih jelas nanti Owner yang akan langsung menjelaskan,” ungkapnya lewat saluran telpon saat dikonfirmasi oleh Pasundan Ekspres.(idr/vry)

0 Komentar