Tidak Tau RSUD Subang Ditutup, Warga Mau Berobat Pulang Lagi

Tidak Tau RSUD Subang Ditutup, Warga Mau Berobat Pulang Lagi
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES MINIM INFORMASI: Warga Subang yang hendak akan berobat ke RSUD terpaksa kembali pulang.
0 Komentar

SUBANG-Sejak keluarnya pemberitahuan penutupan sementara dari RSUD Subang, karena banyak beberapa tenaga medis yang terpapar Covid-19, Minggu (29/11). Pantauan Pasundan Ekspres, banyak warga Subang yang mengaku belum mengetahui akan pemberitahuan tersebut, sehingga beberapa warga yang kedapatan sudah datang terpaksa harus pulang lagi.

“Belum tahu a, justru saya datang itu kan suami jadwal berobat rutin bulanan. Tahunya tidak buka. Ya pulang lagi. Paling, cuma nebusin obat saja,” ujar istri Aep Suryana warga Cibogo, yang suaminya mengidap parkinson.

Hal yang sama juga menimpa Ismet, warga Subang, dia datang untuk periksa rutin bulanan. Ismet yang mengidap penyakit jantung itu, juga tidak bisa periksa sesuai jadwalnya, dan hanya menebus beberapa obat saja. “Tidak tau ini kalau tutup sementara, saya cuma dipersilahkan tebus obat saja,” ujarnya.

Baca Juga:Soal Sekolah Curi Start Belajar Tatap Muka, DPRD: Kita Bina Kalau Bandel Kita PidanakanElis Empat Kali Dilanti Jadi Kades Bojongtengah

Sementara itu, PLT Direktur RSUD Subang buka suara terkait penutupan sementara RSUD, menurutnya angka terkonfirmasi terpapar virus Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Kabupaten Subang terus bertambah.

Saat ini ada sebanyak 28 orang tenaga kesehatan atau perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 21 orang sedang melaksanakan isolasi mandiri, 1 orang isolasi di Almanda, dan 7 orang dinyatakan sembuh.

“Kemarin( Minggu) memang saya instruksikan untuk ditutup beberapa bagian ruangan, karena sehubungan dengan mulai terpaparnya para petugas di bagian poliklinik dalam yang banyak pasiennya,” katanya.

Lebih lanjut, dr Ahmad menjelaskan, ruangan-ruangan yang mayoritas terpapar covid-19 adalah ruangan penyakit poli dalam yang banyak pasiennya dan mobilitas yang paling tinggi perawatnya ke ruangan lain. “Terus yang kedua dari ruangan penanganan untuk HIV AIDS terus yang kedua analis laboratorium itu ada tiga orang, kemudian ruangan ICU 23 orang perawat,” pungkasnya.

Dr Ahmad Nasuhi mengatakan, tenaga kesehatan RSUD Kelas B Subang makin banyak yang terpapar, sehingga 18 ruang poliklinik rawat jalan terpaksa ditutup sementara dari tanggal 30 November sampai dengan tanggal 5 Desember 2020. “Di kita ada sekitar 27 Tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, maka dari itu ada 18 poliklinik rawat sementara ditutup,” ujarnya.

0 Komentar