Tunjungan Sertifikasi Guru Belum Cair, Pusat Tak Kunjung Tranfer Kas Daerah

Tunjungan Sertifikasi Guru Belum Cair, Pusat Tak Kunjung Tranfer Kas Daerah
KOMPAK: Guru di Kabupaten Subang ketika menghadiri acara di Gor Gotong Royong. Guru mempertanyakan sertifikasi yang tak kunjung cair.
0 Komentar

SUBANG-Tunjangan sertifikasi untuk guru di Kabupaten Subang hingga Senin (4/5) belum cair. Pemerintah pusat belum kunjung melakukan transfer ke kas daerah.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Subang telah mendengar kabar tersebut, banyak guru yang mempertanyakan belum kunjungan cairnya tunjangan sertifikasi untuk triwulan pertama.

Sekretaris Umum PGRI Kabupaten Subang, Ujang Rohmat mengatakan, telah menyampaikan aspirasi dari guru-guru tersebut ke dinas pendidikan berkaitan dengan belum cairnya tunjungan sertifikasi.

“Kami sudah sampaikan dan terus komunikasi mengenai tunjangan sertifikasi guru belum cair. Kabar baiknya, minggu-minggu ini bisa segera cair,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (4/5).

Baca Juga:Guru Ngaji Pertanyakan Honor DaerahMemupuk Keyakinan di Tengah Keprihatinan

Dia mengatakan, guru penerima tunjangan sertifikasi agar bersabar terlebih dahulu. Mengingat ada kabar akan segera dicairkan. “Kita berharap guru agar bersabar, karena mungkin adanya keterkaitan perubahan anggaran di pusat dengan adanya wabah Covid-19,” ujarnya.

Dikonfirmasi mengenai belum cair tunjangan sertifikasi ini, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang, Mas Engkon Sutisna mengatakan, kondisi ini tidak hanya terjadi di Subang. Juga diberbagai daerah di Jawa Barat.

“Kondisi ini sama dengan beberapa daerah lain, kita akan pencairannya di tahap kedua. Mudah-mudahan minggu ini sudah cair,” ujarnya.

Dia mengatakan, dari input data di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah selesai di bulan April juga. Namun pusat belum kunjung melakukan transfer ke daerah. “Harap bersabar bagi guru-guru, mudah-mudahan minggu ini segera cair,” katanya.

Dia menuturkan, guru di Subang yang mendapat tunjangan sertifikasi sebanyak 6.000 orang dengan anggaran sekitar Rp70 miliar per triwulan.(ysp/vry)

0 Komentar