Warga Protes, Gorong-gorong di Area PT Taifa dan PT Mailoon Terlalu Kecil

Warga Protes, Gorong-gorong di Area PT Taifa dan PT Mailoon Terlalu Kecil
INDRAWAN SETIADI /PASUNDAN EKSPRES POTENSI BANJIR: Warga sekitar saat menunjukan gorong-gorong yang dapat menyumbat aliran sungai Barsole.
0 Komentar

SUBANG-Pembangunan gorong-gorong di sekitar PT Taifa Jaya Development dan PT. Meiloon Technology Indonesia di Desa Gunung Sembung, Kecamatan Pagaden Subang, dikomplen warga setempat. Pasalnya, gorong-gorong tersebut dinilai terlalu kecil untuk aliran debit air yang cukup banyak dari sungai Barsole.

Warga sekitar Akew menyebut, jika ukuran gorong-gorong terlalu kecil hingga aliran sungai barsole tersendat. “Ini gorong-gorongnya terlalu kecil, takutnya jika turun hujan air yang makin banyak ikut tersendat. Lalu meluap sampai ke pemukiman warga,” ujarnya.

Belum lagi, menurut Akew, di sekitar situ banyak terdapat kolam ikan warga. Mereka merasa was-was jika air sungai barsole meluap berdampak pada kolam ikan. “Kasian yang punya kolam ikan di sini, kalau sampai meluap sungai Barsole karena tersendat aliran airnya oleh gorong-gorong yang sempit, bisa gagal panen,” tambahnya.

Baca Juga:Seleksi Pemain Porprov, Didin Gultom: Jangan Merasa Pemain BintangProgram Tabur, Kejari Subang Buru 2 DPO yang Kabur 4 Tahun

Diketahui di kawasan tersebut sedang dibangun perusahaan PT. Taifa Jaya Development dan PT. Meiloon Technology Indonesia. Kawasan industry yang akan dibuat oleh PT. Taifa Jaya Development yang bergerak dibidang real estate (Kawasan industry)

Sedangkan PT. Meiloon Technology Indonesia bergerak dibidang industry manufaktur peralatan audio dan video elektronik yang akan mampu menyerap sekitar 2000 orang tenaga kerja.

Warga Gunung Sembung yang lain, Carli menyebut bahwa harapannya pada pelaksana proyek agar memperhatikan lingkungan, sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar. “Ya jangan sampai ada masyarakat di sekitar sini dirugikan. Sebab dengan tersendatnya aliran sungai ini, apalagi jika hujan, kami merasa khawatir. Jangan sampai setelah ada kejadian nanti baru rame, perhatikan lah tolong,” ujarnya.

Pelaksana proyek, saat coba dikonfirmasi oleh Pasundan Ekspres tidak ada yang bisa ditemui. Salah satu pengemudi alat berat yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan bahwa dirinya hanya sebagai pelaksana saja. “Harus konfirmasi pada atasan, saya hanya pelaksana,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar