Warga Tak Butuh Janji, Pantura Butuh Penanganan Serius

pamanukan
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES RUSAK: Sejumlah wilayah di Pantua rusak akibat banjir yang melanda 21 kecamatan.
0 Komentar

SUBANG-Sejumlah infrastruktur dan rumah warga mengalami rusak cukup parah, dampak dari Banjir di Tahun 2021. Kerusakan hingga kini masih terus dilakukan pendataan.

Pada Kamis (11/2), Pasundan Ekspres melakukan penelusuran daerah-daerah yang alami kerusakan cukup parah. Meski belum menyentuh semua titik, dalam temuan di lapangan sejumlah infrastruktur seperti tanggul, jalan, jembatan hingga rumah warga rusak.

Bahkan jebolnya tanggul, amblas tanggul serta kerusakan yang terjadi diakibatkan begitu memprihatinkan

Baca Juga:Mengenal Lebih Dekat Gedung ‘Teletubbies’ DAHANACorona lalu Banjir Pantura, Kita Bisa Apa?

Tokoh masyarakat Pantura H. Sudihartono menyampaikan, banjir di Pamanukan dan Pantura  secara umum pada tahun 2021 ini terbilang parah. Bahkan ia menyebut, banjir pada tahun ini lebih parah dari yang terjadi pada tahun 2014.

“Kami inginnya tidak banjir lagi, karena ini dampaknya juga parah. Perlu penanganan serius, dan jangan ada janji-janji lagi,” jelasnya.

Ia juga menyebut, pemulihan dan penanganan pasca bencana juga menjadi hal yang penting. Sebab, kerusakan infrastruktur dapat dilihat dengan jelas. “Tanggul yang rusak, jalan, jembatan itu bisa dilihat banyak yang rusak,” imbuhnya.

Sementara itu, H Hermansyah mengatakan, kerusakan parah terjadi dimana-mana baik itu menimpa fasilitas umum, rumah warga maupun pertokoan serta area ekonomi di Pamanukan.

“Kenapa banjir ini bisa lebih parah dari tahun 2020 lalu bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2014, lebih parah saat ini,” jelasnya.

Seharusnya pada saat banjir 2014, Pemerintah baik itu Pemda Subang, Provinsi, BBWS atau Pemerintah Pusat memperbaiki dan melakukan penanganan dengan cepat. Tapi selama setahun terakhir, menurutnya sama sekali tak ada perbaikan berarti.

“Makanya saat debit air tinggi dan kondisi tanggul yang sudah kritis, dampaknya sekarang sangat luarbiasa hebat. Porak poranda. Kasihan masyarakat. Setiap tahun banjir lagi terima mie lagi, kita ingin nya tidak banjir, itu sebetulnya,” tutur Hermansyah.

Baca Juga:Banjir Surut, Sampah di Pantura MenggunungPenemuan Benda Mirip Granat Bikin Geger Warga Kasomalang Kulon

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Subang H Hidayat membenarkan adanya tanggul jebol serta banyak timbulnya kerusakan akibat banjir di wilayah Pantura. “Makanya Pemda sebagaimana Bupati telah menyampaikan langsung pada pihak terkait baik Provinsi ke Gubernur, BBWS dan Kementerian soal  itu. Beberapa kali pernah membahas terkait hal ini. Kita juga terus mendorong realisasi nya,” kata H Hidayat.

0 Komentar