Waspada, Kasus DBD di Subang Tembus 246 Kasus

Kasus DBD di Subang
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES PENCEGAHAN: Warga Dusun Babakan Conto, Desa Purwadadi Barat, membersihkan lingkungan guna mencegah DBD.
0 Komentar

SUBANG-Memasuki musim penghujan, warga Subang mulai gencar melakukan upaya pencegahan sekaligus pemberantasan nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah. Seperti misalnya Warga Dusun Babakan Conto, Desa Purwadadi Barat.

Ketua RT Junaedi menyebut, pemberantasan nyamuk tersebut dilakukan dengan beragam cara, termasuk meningkatkan kebersihan lingkungan.

“Membersihkan segala apapun yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, baik itu sampah, gorong-gorong, ya apapun lah dan memberikan sosialisasi pada warga agar menguras bak mandi, dikhawatirkan terdapat jentik nyamuk,” jelasnya.

Baca Juga:Babak Kualifikasi (BK) Balap Sepeda, Jamal Himatulah dari Sumedang Finish PertamaMenurut Peneliti, Ini Jam Tidur yang Baik untuk Kesehatan dan Menghindari Serangan Jantung

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, salah satu pencegahan penyebaran DBD terutama saat memasuki musim penghujan, yakni dengan melakukan bersih-bersih di lingkungan sekitar.

Maxi mengatakan, DBD perlu menjadi perhatian. Sebab sudah terjadi 246 kasus DBD dari Januari hingga November 2021.

“Dari sekian banyak penyakit yang harus diwaspadai pada musim penghujan ini, yakni penyakit DBD yang perlu masyarakat waspadai. Karena kasusnya terhitung sejak Januari sampai dengan pekan kedua bulan November lalu, sudah mencapai 246 kasus,” ungkapnya.

Angka tersebut, kata dr Maxi, masih di bawah angka kasus pada tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 280 kasus. Dia berharap hingga akhir tahun tidak ada lagi lonjakan kasus DBD baru.

Sementara di tahun 2021 ini dikatakan Maxi, sudah memasuki tahun kedua setelah di tahun 2019 Subang masuk kejadian luar biasa (KLB). Tiga tahun kemudian yaitu 2024, tentunya patut diwasapadai sebagai tahun KLB DBD di Subang

“Tahun ini Subang memasuki tahun kedua setelah KLB DBD di tahun 2019 lalu. Untuk kembali ke siklus KLB, kita harus persiapkan berbagai upaya dengan membutuhkan anggaran yang lebih spesifik lagi. Jumlah pogging, titik saraan poggong yang harus kita tambah lag,” tegas Kadinkes.

Maxi menyebut, meski saat ini banyak ancaman berbagai penyakit termasuk pandemi covid-19, namun seluruh Puskesmas tetap memiliki tugas dan kewajibannya dalam menangani berbagai ancaman penyakit.

Baca Juga:PLN Subang Lakukan Peremajaan kWh MeterBupati Purwakarta Anne Ratna Mustika: PGRI jadi Rumah Besar Pendidikan

“Ya kita sudah intruksikan kepada seluruh petugas di puskesmas untuk menangani semua ancaman penyakit masa musim penghujan ini. Termasuk menangani penyebaran covid-19,” pungkasnya.(ygo/ysp)

0 Komentar