Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah Dukung Pemberantasan Radikalisme dan Terorisme

Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah Dukung Pemberantasan Radikalisme dan Terorisme
JUMPA PERS: Ketua Umum Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, KH Abdullah Muadz (tengah) saat memberikan keterangan pers, Sabtu (11/1) di Alun-alun Subang. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah mendukung pemerintah memberantas radikalisme dan terorisme. Bahkan, Ketua Umum Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, KH Abdullah Muadz, sangat berharap agar bisa diberantas dan dihancurkan sampai ke akar-akar dan ke dalang-dalangnya.

“Sikap kami mendukung upaya pemerintah bukanlah berpura-pura apalagi pencitraan, tetapi berasal dari pemahaman keimanan kami kepada Allah SWT yang kami yakni, bahwa agama Islam mengajarkan perdamaian, kerukunan, toleransi, serta hidup berdampingan dalam masyarakat yang heterogen dan majemuk,” ungkapnya dalam acara Apel Akbar Milad ke-17 Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, Sabtu (11/1) di Alun-alun Subang.

Dia mengatakan, tidak alasan untuk saling membenci, apalagi melakukan tindak kekerasan hanya karena perbedaan pemikiran, keyakinan, suku, bangsa, agama, warna kulit, bahasa dan sebagainya. “Dukungan kepada pemerintah kami berikan dengan setulus-tulusnya, sepanjang upaya untuk membarantas radikalisme dan terorisme betul-betul dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Tidak ada tujuan dan maksud lain yang tersembunyi atau agenda-agenda lain tersembunyi,” ujarnya.

Baca Juga:Wartawan Diduga Dianiaya Oknum KadesAdelia Pasha Resmikan Radwah Purwakarta

Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah juga mendukung upaya pemerintah untuk menjaga suasana yang lebih kondusif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar tercipta kehidupan yang rukun, damai, penuh toleransi serta menjalan hubungan cinta dan kasih sayang.

Dia juga menyinggung persoalan di Timur Tengah. KH Abdullah Muadz menggatakan, kegaduhan di Timur Tengah lebih disebabkan sumber minyak dan gas yang menjadi rebutan serta menggiurkan negara kapitalis untuk ikut serta ambil bagian. Bukan karena ajaran agama dan tidak ada hubungan dengan ajaran agama.(ysp/sep)

0 Komentar