Tes Masif COVID-19 Dimulai, Jabar Gelar Rapid Test untuk Tenaga Kesehatan dan Karyawan di Zona Merah RSHS

Tes Masif COVID-19 Dimulai, Jabar Gelar Rapid Test untuk Tenaga Kesehatan dan Karyawan di Zona Merah RSHS
Pemprov Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/20). (Foto: Humas Jabar)
0 Komentar

KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memulai tes masif COVID-19 di Jabar pada Rabu (25/3/20). Hari pertama tersebut berupa Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 bagi kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.

Sebagai rumah sakit utama rujukan COVID-19 di Jabar, nakes maupun non-nakes yang bekerja di Ring 1 penanganan COVID-19 atau Zona Merah RSHS itu sehari-harinya melakukan close contact cukup lama dengan pasien COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan, pemeriksaan bagi nakes dan karyawan RSHS di Ring 1 ini memulai rangkaian tes masif COVID-19 oleh Pemprov Jabar. Kepada RSHS, Pemprov Jabar telah menyerahkan kurang lebih 300 unit test kit. Jumlah yang diberikan itu menyesuaikan dengan jumlah orang yang akan diperiksa.

Baca Juga:11 WNA ODP di Subang Selesai Pemantauan oleh Dinkes, PDP 8 OrangDanone Indonesia Donasikan Rp15 Miliar Bantu Pemerintah Atasi Pandemik COVID-19

Dalam pelaksanaan tes, Berli berujar bahwa pihaknya bekerja sama dengan tenaga kesehatan rumah sakit serta Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Selain tes bagi karyawan di RSHS yang termasuk Kategori A itu, Jabar juga akan melakukan tes bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sementara rapid test dengan konsep drive-thru yang dilakukan bagi Kategori B dan C saat ini tengah dikoordinasikan dengan kabupaten/kota terkait sarana-prasarana, alat, maupun tenaga kesehatan yang akan melaksanakan.

“Dengan adanya rapid test ini, diharapkan dapat menjaring kasus-kasus maupun orang yang berisiko terkena infeksi sehingga bisa diambil langkah dalam penanggulangan COVID-19,” ucap Berli.

Adapun menurut Direktur Medik & Keperawatan RSHS Bandung Dr. Nucki Nursjamsi Hidayat, dr, SpOT(K), M.Kes, FICS., sekira 300 karyawan RSHS yang diperiksa terdiri dari dokter, perawat, driver, hingga satpam.

“Hari ini (25/3) kami memeriksakan prioritas pertama, yaitu para dokter, terdiri dari dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dan dokter anak, juga dokter peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) masing-masing KSM (Kelompok Staf Medis). Lalu diikuti para perawat, perawat dari Ruang Rawat Inap Khusus, dari Isolasi Instalasi Gawat Darurat, dari Isolasi Instalasi Rawat Jalan,” ucap Nucki.

0 Komentar