Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak

Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak
0 Komentar

Hari Pertama, Sebanyak 32 dari 1.106 Pelaku Perjalanan Reaktif Rapid Test

KAB. BOGOR – Kawasan Wisata Puncak mulai dipenuhi wisatawan. Kondisi itu dapat memicu sebaran COVID-19, apabila tak ada pengawasan ketat. Maka itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi gabungan dan tes masif di titik-titik perbatasan.

Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung.

“Kita fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar,” kata Siska di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/6/20).

Baca Juga:Gugus Tugas Jabar Gelar Tes Masif di Kawasan PuncakWarga Cisalak Digegerkan Penemuan Mayat Bayi di Dekat Kandang Ayam

Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6/20) dan Minggu (21/6/20), di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta’awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi.

Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.

Siska melaporkan, pihaknya mengetes 1.106 orang secara acak pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR.

“Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta’awun, dan Argowisata Gunung Mas,” katanya.

“Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB),” imbuhnya.

Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terjamin.

Kolaborasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).

Baca Juga:Teknologi Informasi Geospasial Makin Diperlukan untuk Menentukan Kebijakan Ketahanan PanganPekan Olahraga Provinsi Jabar 2020 Harus Bahagia

“Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah,” kata Mike.

0 Komentar