Warga Protes Sawahnya Terendam, Wakil Ketua DPRD Gugat PT Yantomo

Warga Protes Sawahnya Terendam, Wakil Ketua DPRD Gugat PT Yantomo
CEK LOKASI: Wakil Ketua DPRD Neng Supartini mendatangi lokasi sawahnya yang terendam banjir, diduga akibat kelalaian dan tata lingkungan yang kurang baik. MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Diduga tidak mengindahkan dampak lingkungan, Wakil Ketua DPRD Purwakarta Neng Supartini, membawa Managaman PT. Yantomo yang berada di Desa Campaka Kecamatan Campaka ke Muspika.

Disaksikan Kapolsek Campaka AKP Teguh, Camat Campaka Ade H, Plt Kepala Desa Campaka Dadan dan Plt Kepala desa Benteng Mamat juga perwakilan Kehumasan PT East West, H Jajang perwakilan PT Yantomo “diadili” di ruang aula kecamatan Campaka beberapa waktu lalu.

Kehadiran sejumlah Muspika itu kata Neng Supartini adalah untuk meminta pertanggung jawaban pihak PT Yantomo yang dinilai merugikan dirinya dan Pt East west.

Baca Juga:Bantuan Sosial Ricuh! Lurah dan Kades Jadi Sasaran WargaKades Jalancagak: Pendataan RT dan RW Tak Ada Gunanya

“Beberapa bidang sawah saya terendam air. Hal itu diduga akibat benteng yang dibangun oleh PT Yantomo yang tidak memperhatikan saluran air khususnya di waktu hujan, sehingga membendung laju air dan merendam sawah milik saya, di waktu pandemi Covid-19 ini. Beras sangatlah berarti dan dibutuhkan semua pihak,” kata Neng Supartini.

Selain menggagalkan proses tanam padi di atas lahan 1,2 hektare dan mematikan pencaharian petani penggarap, lahan milik Wakil Ketua DPRD yang diketahui biasa menghasilkan 5 ton gabah padi, tahun ini gara gara kelalaian pihak PT Yantomo merugikan banyak pihak.

“Jelas jelas merugikan. Sawah kami permasa tanam biasa menghasilkan 5 ton setiap panen. Gara gara terendam, gagal semua dan pihak PT Yantomo harus tanggung jawab,” imbuhnya.

Senasib dengan Neng Supartini yang kini masih aktif sebagai Ketua DPC PKB Purwakarta, kerugian serupa juga dialami pihak PT East West produsen bibit sayur dan buah di Desa Benteng. Berposisi di hilir, benteng pagar milik PT East West diketahui berulang kali roboh akibat air bah yang mengalir deras.

Joko perwakilan Humas PT East West yang juga hadir dalam forum mengatakan, selain merobohkan pagar, air yang mengalir deras masuk ke areal pabriknya juga merusak beberapa bidang lahan tanam budidaya dan percobaan PT East West. “Kami harap pihak terkait dalam hal ini pemerintah bisa mencarikan solusi, agar kerugian ini tidak terulang,” ungkapnya.

Di tempat dan waktu yang sama, Camat Campaka Ade menanggapi, semua keluhan mengatakan dirinya sudah menerima semua laporan dan telah melaporkan ke dinas terkait. “Semua laporan akan kami catat dan kami laporkan ke pemkab dan akan kami kaji selanjutnya. Kami minta semua bersabar,” tuturnya.

0 Komentar