SUBANG-Perempuan berinisial H berusia 51 tahun diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang anggota partai politik berinisial P dan laki-laki yang mengaku sebagai polisi berinisial H.
Kuasa Hukum korban Enden Septiana SHI MH mengatakan, kasus ini bermula saat korban menerima video call WhatsApp dari seseorang yang mengaku anggota polisi H. Dalam video itu H memperlihatkan kemaluan kepada korban.
Aksi tersebut kemudian direkam dalam bentuk video oleh H, seorang yang mengaku polisi. Entah bagaimana ceritanya, seorang berinisial P kemudian menghubungi korban.
Baca Juga:Pembatalan 140.000 Paket Bantuan Sosial Covid-19 di Bandung Barat karena Kebijakan Pemprov JabarPerkara BPRS Gotong Royong Subang Berakhir Tanpa Tersangka, Kejari: Sudah Ada Pergantian Uang Kerugian Negara
P kemudian membujuk korban agar mau mentransfer uang Rp15 juta. P akan membantu korban agar orang yang mengaku polisi tersebut tidak akan menyebarluaskan video ke publik.
“Saudara P ini diduga turut serta membantu tindak pidana pemerasan/pengancaman kepada korban,” ujarnya.
Tak ingin video tersebut tersebar, korban mentransfer uang Rp1,5 juta kepada rekening P pada 27 Juli 2020. Kemudian korban mentransfer uang Rp4,5 juta kepada orang yang mengaku anggota polisi.
“Jadi korban sudah mengeluarkan uang Rp6 juta,” ujar kuasa hukum korban.
Enden menyebut, kasus ini sudah dilaporkan kepada Polres Subang pada 24 Agustus 2021.(ysp)