Paris Saint German Mengalami Krisis Keuangan

PSG mengalami kerugian besar di musim 2020/2021. Totalnya mencapai 204 juta euro, atau sekitar Rp 3,4 triliun.
0 Komentar

Pandemi virus corona membuat banyak klub mengalami krisis keuangan. Bahkan, tim kaya raya seperti Paris Saint Germain juga terimbas.

Dilansir Marca, berdasarkan laporan L’Equipe, PSG mengalami kerugian besar di musim 2020/2021. Totalnya mencapai 204 juta euro, atau sekitar Rp 3,4 triliun.
Hal itu diketahui dalam laporan keuangan PSG, yang diserahkan ke manajemen otoritas sepakbola Prancis. Diklaim, jumlah keuangannya punya selisih 60 persen ketimbang musim lalu.

Situasi itu membuat PSG mulai krisis keuangan. L’Equipe menulis, Les Parisiens mulai harus memangkas biaya, dan tak menutup kemungkinan harus menjual pemainnya.
Dan kondisi itu jelas akan mempengaruhi situasi Neymar dan Kylian Mbappe. Kedua bintang utama PSG itu kabarnya sedang dalam pembahasan kontrak baru, di mana kontrak keduanya akan habis pada 2022.

Baca Juga:Di Era Jokowi Ekonomi Menurun, Pengangguran MeningkatMakan Sehat di Lembang Sambil Berjemur

Kerugian 204 juta euro disebut akan mempengaruhi negosiasi perpanjangan kontrak Neymar dan Mbappe. Hal yang bisa saja dimanfaatkan klub lain untuk memboyong keduanya.

Sejauh ini, Neymar terus dirumorkan akan kembali ke Barcelona. Sementara Mbappe santer dikaitkan dengan Real Madrid dan Liverpool. Kabarnya, Neymar akan diprioritaskan lebih dulu oleh PSG untuk dipertahankan.

Adapun untuk pemain yang diincar, PSG juga memastikan ikut memantau situasi Lionel Messi. Penyerang Argentina itu berpotensi hengkang dari Barcelona pada musim panas mendatang, di mana kontraknya akan habis.

Neymar mengatakan dia ingin bermain dengan Messi lagi. Kontrak Messi sendiri akan segera habis pada akhir musim ini, tepatnya pada 30 Juni 2021.(BBS/ivn)

0 Komentar