Bapak Pontang-Panting, Rakyat Sekarat

Bapak Pontang-Panting, Rakyat Sekarat
0 Komentar

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih

Institut Literasi dan Peradaban

Lama tak muncul, Wakil Presiden Maruf Amin mengklaim, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah bekerja pontang-panting untuk menyelesaikannya. Tapi, kata dia, tugas jauh lebih berat ketika penambahan kasus terus melesat.

“Pemerintah sekarang juga (kerja) pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi,” ujar Maruf Amin, Selasa (suara.com,13/7/2021).

Menurut Amin lagi penyebab tingginya angka penularan antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker dan tidak jaga jarak.

Baca Juga:Satgas dan Aparat Kewilayahan Diminta Berperan Aktif Tangani Warga yang IsomanMenggalakan Publikasi melalui Workshop

Politisi senior PDIP, Effendi Simbolon, mengamini pernyataan Maruf tersebut. Disebutnya bahwa Indonesi tak pernah siap hadapi krisis nasional. Berbeda dengan negara-negara maju dalam menghadapi krisis, mereka lebih siap katanya pula.

“Memang saya sih dari dulu itu hanya insting kita yang berbicara bahwa kita memang tidak pernah dipersiapkan untuk menjadi bangsa yang menghadapi krisis nasional ya,” kata Effendi kepada wartawan, Kamis (suara.com,15/7/2021).

Ia langsung membanding Indonesia dengan sejumlah negara-negara maju yang siap untuk menghadapi krisis. Hal tersebut, kata dia, membuat kondisi Indonesia saat ini menjadi berbeda.

Salah strategi awal

Semestinya memang pemerintah tidak harus pontang-panting jika saja sejak awal tidak meremehkan serangan Covid-19 ini, semestinya sejak mendengar penyebarannya dari Wuhan, pemerintah sudah siap dengan segala kemungkinan. Dengan melibatkan semua departemen dan tenaga ahli. Namun apa yang terjadi, setiap menteri justru mengeluarkan pernyataan yang sama sekali tak menunjukkan empati dan fokus terhadap persoalan rakyat.

Benarlah, sejak salah strategi di awal pandemi, hingga kini seakan setiap hari terus menerus berkejaran dengan kematian. Dilansir dari Merdeka.com, 15 Juli 2021, tepat hari Kamis ini, Kasus positif Covid-19 bertambah 56.757 menjadi 2.726.803 kasus. Pasien sembuh bertambah 19.049 menjadi 2.176.412 orang. Pasien meninggal bertambah 982 menjadi 70.192 orang. Sungguh ini adalah prestasi yang memilukan.  Kita bicara nyawa manusia, bukan daun kering yang terlepas dari tangkainya karena menghadapi musim gugur.

Islam Solusi Terbaik

0 Komentar