Berita Hoax

Berita Hoax
0 Komentar

oleh:
1.Agus Anggoro Sigit,S.Si,M.Sc ( Dosen Fakultas Geografi UMS )
2.Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Jabar.Pasundan Ekspres )

HOAX

Hina kata…kata-kata hina
Kata hina keluar dari mulut tiada berharga
Bau…basi…sama sekali tiada arti

Kata hina lahir dari hati durja
Tak nyata..tak sebenarnya..hanya rekayasa
Mengusik…menghasut..keruhkan suasana

Kata dusta lahir dari pribadi tak mulia
Dusta…dusta…menganiaya

Baca Juga:PT Taekwang Bantu Pemda Subang Tangani Pandemi Covid-19Rentan Terkena Penyakit, Lansia Butuh Dukungan Keluarga

Wahai para hati durja
Wahai para hati tak mulia
Lidahmu tumpul namun setajam baja
Mulutmu manis namun berbahaya

Hentikan katamu yang dusta…
Hentikan katamu yang mengada-ada

Esok hari kan tiba..
Dimana mulutmu dikunci tak lagi berkata-kata
Mulutmu kan berganti naga…
Menerkammu…melumatmu…hingga remuk tak bersisa

Masih sekitar covid-19, rasanya dunia ini sudah semakin tua, banyak kejadian di sekitar kita yang kadang menakutkan tapi bisa juga menjanjikan. Hampir setiap hari melalui speaker masjid selalu terdengar kalimat thoyibah yang mengingatkan tentang kematian yang terjadi pada saudara kita dan tentu kita juga akan menyusulnya, entah kapan karena mati adalah sebuah misteri, hanya Allah yang maha tahu.

Banyak orang meninggal karena covid-19 di segala umur meskipun pada kenyataannya umur yang lebih tua akan lebih rentan, lebih lebih punya penyakit penyerta, katanya. Mereka yang meninggal juga dari berbagai status sosial baik petani, buruh, guru, dosen dan status lainnya.

Rumah sakit penuh pasien sehingga menolak pasien yang datang karena kehabisan fasilitas ruangan dan suara mobil ambulance meraung raung terutama di malam hari menjadikan suasana jadi mencekam, lepas apakah ambulance tersebut mengangkut pasien atau tidak ? Di lain pihak dengan banyaknya pasien covid-19 tentu rumah sakit menerima bonus karena pasien covid ditanggung negara dengan bea yang tidak sedikit. Pasca kematian , ambulance harus antri untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman dan karena banyaknya jenazah sampai ambulance mengantri dan hingga dini hari.

Ada berita lain, jelang Idul Adha, tukang pande besi bisa kewalahan memenuhi permintaan pisau untuk menyembelih maupun mengecilkan daging, satu pisau bisa nyampai harga rp 70.000-100.000. Hikmah yang bisa dipetik dari kejadian itu adalah bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk sebuah kematian dan peluang itu selalu ada di saat krisis kematian. Ada trade off di setiap fenomena sosial ekonomi dan kesehatan.

0 Komentar