Blended Learning Pada Pembelajaran Geografi Fisik di Era Milenial: Sebuah Tantangan Bagi Guru

Blended Learning Pada Pembelajaran Geografi Fisik di Era Milenial: Sebuah Tantangan Bagi Guru
0 Komentar

Oleh :

1.Any  Latifah, S.Pd. M.Sc. ( Guru Geografi pada SMA 11 Yogyakarta )

2.Drs.H.Priyono,M.Si (Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Jabar.Pasundan Ekspres)

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini banyak memengaruhi dan mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat. Penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi menjadi penanda kemajuan dan identik dengan sesuatu yang modern. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, dari teknologi pemrosesan dan pengolahan data pada awalnya di abad ke-20, kini teknologi informasi dan komunikasi dikenal dalam konteks luas yang meliputi menangkap, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantarkan dan mempersembahkan suatu bentuk informasi yang besar melalui komputer. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi memasuki gelombang keenam (Budi Sutejo, 2002:49). Gelombang keenam ditandai dengan sistem jaringan tanpa kabel yang memungkinkan seseorang mengakses internet melalui komputer yang terhubung ke telepon seluler.

Baca Juga:Menjelang Ijab Qabul, Lesti Kejora Dapat KejutanKiat Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Masa Pandemi

Pengguna aktif dan penikmat terbesar teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah generasi milenial dan generasi z. Generasi milenial merupakan generasi yang lahir di rentang waktu 1980 hingga 2000, anak-anak muda yang kini berusia 15 hingga 35 tahun.  Sedangkan generasi z adalah mereka yang lahir sesudah tahun 2000. Karakteristik generasi milenial dan terlebih lagi generasi z terletak pada keakrabannya dengan teknologi, hampir semua urusan, mulai dari bangun pagi hingga tidur di malam hari tidak lepas dari media berbasis teknologi.

Rata-rata generasi milenial menghabiskan 6,5 jam setiap hari untuk membaca media cetak, elektronik, digital, broadast, dan berita. Mereka mendengarkan dan merekam musik, melihat, memuat, dan memublikasikan konten internet, main videogame, menonton televisi, berbicara di ponsel, dan memuat pesan instan setiap hari.  Mereka  hampir tidak bisa dipisahkan dari gadget meskipun sesaat saja.  Hal itu berimbas ke sekolah, ketergantungan generasi milenial dan generasi z terhadap gadget cukup memusingkan guru dan mengganggu kegiatan pembelajaran. Saat pembelajaran di kelas kelas, banyak dijumpai peserta didik yang diam-diam atau bahkan terang-terangan menggunakan gadgetnya tapi bukan untuk mendukung belajar. Namun, pelarangan penggunaan gadget di sekolah juga bukan tindakan yang tepat.

0 Komentar