Corona dan Revolusi Sosial

Corona dan Revolusi Sosial
0 Komentar

Oleh: Dewi Aulia Wandarianti

Mahasiswi Ilmu Politik UIN sunan Gunung Djati Bandung

Hastag yang sedang viral #dirumahaja sekaligus menjalaninya pada situasi pandemi virus Corona ini membuat saya pribadi jadi lebih intens berkomunikasi dengan keluarga. Dalam hal ini pula kami selalu berdiskusi ringan mengenai hikmah tentang covid19 ini, dimulai dari keluarga yang berkumpul dalam satu waktu tidak seperti biasanya lalu berkurangnya aktivitas masyarakat yang selalu memenuhi jalanan dengan kendaraan yang mereka miliki.

Sekarang terlihat dari postingan masyarakat di media sosial bagaimana keadaan jalanan lebih lengang tidak ada polusi yang mereka ciptakan.

Saya pun berpikir apakah pandemi ini menjadi sebuah kabar baik atau kabar buruk? Karena melalui pandemi ini perubahan udara jadi terasa lebih segar dan sejuk, polusi berkurang menjadi salah satu hal yang sangat jarang ditemukan masyarakat pada pra-pandemik ini.

Baca Juga:Penanganan PDP Covid-19, Tanggung Jawab Siapa?Gaji Anggota DPRD Golkar Subang Dipotong, Disumbangkan untuk Beli APD Tenaga Medis

Perubahan yang sedang dialami saat ini saya sebut sendiri dengan revolusi sosial dimana kebiasaan buruk mereka tergantikan dengan kebiasaan baik yang berpengaruh pada masyarakat sebagai makhluk sosial, tinggal roda nya yang kita lihat apakah revolusi sosial ini akan tetap berlangsung pascapandemik atau hanya berlaku saat terjadinya wabah ini saja? Dan apakah pandemik ini akan berakhir?

Sharon Lewin seorang ahli penyakit menular Australia, juga bertanya-tanya tentang kemungkinan bangkitnya pandemi setelah masa tenang. “Apakah itu akan kembali? Kita tidak tahu,” ungkapnya. Dalam hal ini Lewin juga menegaskan bahwa beberapa tahun lalu pernah terjadi suatu penyakit yang juga disebabkan oleh virus corona akhirnya bisa hilang sepenuhnya setelah masyarakat global mengikuti langkah-langkah pembatasan social distancing yang ketat.

Wajah Indonesia setelah Corona berakhir

Dilihat dari kebiasaan masyarakat awam lebih lama mengalami keadaan polusi yang tidak baik bisa dipastikan perubahan iklim akan melonjak tinggi lagi dimana seharusnya masyarakat mulai memiliki kesadaran namun karena mereka mengejar suatu ketertinggalan baik dalam pekerjaan, ataupun pendidikan selama mereka menjalani kebijakan pembatasan jarak atau physical distancing.

Mereka akan kembali menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk keluar, karena mungkin mereka bosan mengisolasi diri bahkan kondisi jalan yang semrawut akan lebih parah dari yang biasanya. Saya merasa mempunyai cita-cita akan meneliti bagaimana perubahan dunia dan apa yang akan terjadi pasca covid19 ini.

0 Komentar