Hakekat PMB Online untuk Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa

Hakekat PMB Online untuk Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa
0 Komentar

Oleh:
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah( Mahasiswi semester 2 F.Geografi UMS, aktivis bidang penerbitan )

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata pembelajaran daring atau online? Mungkin sebagian besar orang termasuk kami akan sepakat bila istilah tersebut dikaitkan dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang ditampilkan dalam bentuk modul, audio, ataupun video guna menunjang proses pembelajaran.

Proses Belajar Mengajar (PBM) online yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta sudah berjalan kurang lebih 5 bulan lamanya. Tidak hanya proses belajar mengajar saja yang diterapkan secara online, akan tetapi ujian yang meliputi Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) pun juga dilaksanakan secara online dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19.

Baca Juga:Kepala B2P2KS Pantau Penyaluran BST KemensosTabrak Anggota Polisi, Pelor Terancam Hukuman Mati

Tentunya selama pelaksanaan pembelajaran berbasis online menuai banyak sekali pro dan kontra yang harus dievaluasi guna peningkatan mutu pembelajaran dan kepuasan mahasiswa terhadap transfer ilmu antara dosen dengan mahasiswa. Oleh sebab itu, guna mencapai tujuan dan ruh dari pembelajaran online maka setiap elemen harus paham betul apa makna dan hakikat dari proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring.

Fakta di lapangan pada awal pelaksanaan perkuliahan daring menunjukkan bahwa perkuliahan virtual masih jauh dari apa yang di harapkan. Dimana beberapa dosen masih terlalu kaku dan hanya memberikan tugas yang dinilai cukup banyak. Apabila setiap dosen memberikan tugas dengan tenggang waktu yang cukup terbatas, bayangkan saja beban tugas yang akan diemban oleh setiap mahasiswa. Belum lagi ditambah keterbatasan akses internet oleh beberapa mahasiswa yang menghambat pelaksanaan perkuliahan daring.

Tidak hanya beban tugas saja, akan tetapi juga terdapat beberapa keresahan yang dirasakan oleh mahasiswa seperti, dosen yang sulit dihubungi, ketidakjelasan sistem pembelajaran daring, dosen kurang menguasai media pembelajaran daring, hingga dosen yang mengubah-ubah jadwal perkuliahan sampai krang mempersiapkan materi pembelajaran secara sistimatis dan sistemik.

Nampaknya kasus serupa terjadi hampir di setiap fakultas yang ada di UMS, diamana akar masalahnya ialah baik dosen dan mahasiswa belum memiliki kesiapan akan perubahan sistem kuliah menjadi daring secara mendadak akibat adanya pandemi covid-19 di Kota Solo beberapa waktu yang lalu. Oleh sebab itu, perencanaan poses belajar mengajar secara daring belum dilakukan dengan maksimal, baik rencana deliveri, penyiapan konten, bentuk penilaian serta penugasan yang menyebabkan beban mahasiswa menjadi besar karena tugas yang tidak terencana.

0 Komentar