Implementasi Nilai Pancasila Dalam Perspektif Religi untuk Usir Corona

Implementasi Nilai Pancasila Dalam Perspektif Religi untuk Usir Corona
0 Komentar

oleh:
1. Oleh Dwi Angga Oktavianto(Guru di Kalimantan Selatan )
2. Drs.Priyono,MSi(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.Namun peringatan pada tahun ini, sepertinya tidak menggema seperti tahun sebelumnya. Bukan karena segenap masyarakat Indonesia dan penyelenggara negara, lupa ataupun alpa. Seperti yang kita rasakan bersama, tahun ini kita menghadapi bahaya yang sama, bernama corona. Kita harus mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan protokoler kesehatan dan sosial yang ketat seperti jaga jarak, jaga kebersihan,social distancing,menggunakan masker, stay at home dan kurangi mobilitas manusia. Akhirnya penerapan tehnologi menjadi kuncinya. Belajar, seminar, rapat dan pertemuan lainnya seperti halal bihalal menggunakan aplikasi tehnologi sehingga tercapai tujuannya dengan pendekatan yang berbeda. Banyak hikmah yang kita petik dengan cobaan hidup yang diberikan oleh Alloh swt.

Peringatan lahirnya Pancasila pada tahun ini dengan tidak mengadakan upacara. Ini bukan berarti kita telah menghilangkan makna kelahirannya. Bahkan kita harus lebih meresapi dan bahkan menjiwai Pancasila. Sebagai bagian terpenting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mampukah pancasila memainkan peran penting melawan corona dan menyongsong “New Normal”.

Baca Juga:Netizen Murka! Beli 3 Gurame dan Nasi di Pantai Pakisjaya Karawang Harus Bayar Rp1,3 JutaCorona Melanda, Rakyat Merana, Kemana Negara?

Ada beberapa cara kita mengamalkan nila-nilai Pancasila agar mampu melawan Corona.

Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama merupakan pondasi setiap kehidupan warga negara Indonesia. Ini sebagai wujud nilai religius dan menjadi dasar spiritual bagi manusia.
Semua agama meyakini bahwa segala yang ada di dunia ini merupakan kewenangan Tuhan Yang Maha Esa. Pun demikian adanya corona juga merupakan bagian dari skenario yang telah Allah Tuhan Yang Maha Kuasa tetapkan. Menukil sebuah hadist yang artinya “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla.” (HR Muslim).

Sebagai umat beragama, khususnya umat Islam tidak perlu risau bahwa corona tidak ada obatnya. Corona pasti ada obatnya, sesuai dengan hadist di atas. Yang perlu dilakukan ialah berusaha menemukan obatnya. Hal ini telah diusahakan oleh berbagai lemabag penelitian dan laboratorium yang kompeten dibidangnya.

0 Komentar