Kuliah Online, Problem dan Prospeknya terhadap Kepuasan Mahasiswa

Kuliah Online, Problem dan Prospeknya terhadap Kepuasan Mahasiswa
0 Komentar

Oleh
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen dan Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah( mhsiswi F.Geografi UMS dan aktivis bidang penerbitan)

Belakangan ini dunia pendidikan tengah menjadi sorotan serta perbincangan hangat dikalangan masyarakat pasalnya mengalami kevakuman untuk sementara waktu akibat wabah virus corona yang mendunia. Beberapa maklumat pun dikeluarkan guna mencegah penyebaran virus yang tengah menyerang negara Indonesia selama beberapa waktu terakhir.

Salah satu isi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yaitu untuk menunda seluruh kegiatan akdemis dan non akademis selama kurang lebih 2 minggu kedepan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjawab keresahan dari orang tua yang khawatir apabila anaknya akan terinfeksi covid-19 jika melakukan kegiatan yang bersinggungan dengan khalayak ramai.

Baca Juga:Wagub Jabar: Jangan Abaikan Ibadah di Tengah COVID-19Stok Sembako Aman, Ridwan Kamil: Belanjalah Sewajarnya, Secukupnya

Bahkan Preisden dalam pesan singkatnya menyatakan, sudah saatnya kita bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Bahkan beberapa Negara telah melakukan tindakan lockdown seperti Itali, US, Denmark, China, Iran karena kekhawatirannya penyebaran virus corona yang cepat dan penjelajah benua.

Indonesia masih berfikir secara hati hati untuk menuju kebijakan lockdown karena imbasnya terhadap perekonomian luar biasa dan bisa beimbas ke masalah politik maka kebijakan social distance dan disiplin jaga kebersihan menjadi pilihan terbaik, sambil memohon kepada Alloh swt agar bencana ini segera berakhir.

Oleh karena itu, beberapa perguruan tinggi pun memberlakukan sistem kuliah daring (online), tidak terkecuali Universitas Muhammadiyah Surakarta, kampus perguruan tinggi swasta yang berwacana keilmuan dan keislaman dengan jumlah mahasiswa terbesar di Jateng, sekitar 27.000.

Tujuannya agar mahasiswa tetap dapat melakukan kegiatan perkuliahan meskipun tidak bertatap muka langsung dengan dosen pengampu sehingga jeda waktu selama 2 minggu dapat dimanfaatkan secara maksimal. Namun perlu diingat bahwa tujuan pembelajaran adalah mentransfer ilmu dari dosen ke mahasiswa sehingga mahasiswa memahami apa yang diberikan oleh dosen, yang semula tidak tahu menjadi tahu.

Filosofi pendidikan yang krusial lain adalah mindset mahasiswa dalam pembelajaran adalah memahami ilmu kemudian menerapkan , bukan hanya nilai yang diburu.

Selain itu pengajaran harus diikuti dengan pendidikan sehingga tercipta akhlak yang mulia.

0 Komentar