Membedah Kualitas PBM Online:Studi Kasus di Sebuah Program Studi di PTS Terbesar

Membedah Kualitas PBM Online:Studi Kasus di Sebuah Program Studi di PTS Terbesar
0 Komentar

Oleh
1.Drs.Priyono,MSi(Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah(Aktivis bidang penerbitan F.Geografi UMS)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS) dengan 30.000 mahasiswa sudah sekitar 4 bulan lamanya melakukan proses belajar mengajar secara daring karena pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir. Guna mendukung pembelajaran secara daring, mereka memerlukan fasilitas pendukung berupa aplikasi pembelajaran secara online.

Itu artinya dibutuhkan infrastruktur dan sistem yang memadai mulai dari jaringan pembelajaran yang tersedia, metode aplikasi, asesibilitas lokasi pengguna sampai kebijakan kampus yang mendukung kuliah online.

Baca Juga:Kebijakan Kependudukan Terekstrim di Dunia Pada Masanya Beserta Kontroversinya “One Child Policy”POTENSI BABY BOOM DIMASA PANDEMIK COVID-19

Universitas Muhammadiyah Surakarta sangat konsern untuk meningkatkan mutu kuliah model daring dengan memberi subsidi untuk setiap mahasiswa sebesar rp 200.000. Jadi UMS menyediakan dana rp 6 miliar untuk mengcover 30.000 mahasiswa.

Ternyata tidak semua dosen menggunakan aplikasi yang sama atau satu suara dan fokus menggunakan satu aplikasi saja. Mereka ada yang menggunakan platform : schoology, google class room, zoom, google class meet, dsb sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki dan jenis mata kuliah yang diampu. Jadi kebijakan prodi dan UMS untuk semester genap 2019/2020 belum dietetapkan dan baru mulai semester depan akan ada platform baku pembelajaran daring.Hal tersebut dikarenakan tidak semua dosen dapat mengoperasikan aplikasi penunjang proses belajar mengajar daring dengan lancar.

Hal tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pemahaman dan kepuasan mahasiswa akan proses perkuliahan daring. Akibatnya ilmu yang disampaikan tidak dapat terserap secara maksimal. Tentu saja banyak yang mengeluhkan bahwa perkuliahan tatap muka secara langsung saja masih mengalami kendala dalam menyerap ilmu yang disampaikan apalagi kuliah virtual yang tidak bisa leluasa memberikan pembelajaran karena kendala suatu faktor.

Berikut disampaikan hasil survai dari sebuah program studi di UMS yang terkait dengan tiga komponen pembelajaran daring yaitu tingkat pemahaman, kepuasan dan variasi metode pembelajaran.

Berdasarkan pemahaman materi maka pbm online telah mencapai angka yang tinggi di atas 80 persen. Ini berarti kuliah virtual secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan baik meskipun belum bisa mencapai 100 persen karena beberapa factor yang masih menghantui. Jika kita teliti tentang variasi metode dan tingkat kepuasannya dapat dilihat pada grafik berikut :

0 Komentar