Memupuk Keyakinan di Tengah Keprihatinan

Memupuk Keyakinan di Tengah Keprihatinan
0 Komentar

Oleh: Ramdan Hamdani,

Kepala Sekolah SDIT Alamy Subang

Wabah Covid-19 yang saat ini tengah mengguncang dunia seakan menjadi horor yang menakutkan dan menghantui setiap langkah manusia di muka bumi. Hampir seluruh media arus utama (mainstream) di tanah air setiap harinya menyuguhkan kabar terbaru terkait penyebaran wabah mematikan tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk yang terinfeksi serta meninggal dunia kian menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat tentang nasib mereka di masa yang akan datang. Ketidakjelasan tentang kapan wabah ini akan berakhir pun menjadi pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab.

Di sisi lain, pembatasan mobilitas sebagai upaya untuk mencegah penyebaran yang lebih luas nyatanya menimbulkan konskuensi yang tidak sederhana. Aktivitas perekonomian warga hampir bisa dikatakan lumpuh seiring ditutupnya berbagai jenis tempat usaha yang selama ini dijadikan tempat sandaran. Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok pun kian dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Adapun bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan jumlah masyarakat yang membutuhkannya. Alhasil, konflik horizontal di kalangan masyarakat pun menjadi tak terhindarkan.

Kekhawatiran masyarakat kian bertambah seiring kebijakan pemerintah yang membebaskan puluhan ribu narapidana. Dengan dalih guna mencegah menyebaran wabah di dalam tahanan, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan warga binaan tersebut kepada keluarga mereka masing-masing. Namun, alih-alih memutus mata rantai penyebaran wabah, tingkat kriminalitas di tengah masyarakat justru kian meningkat akibat ketiadaan kesempatan untuk mencari penghidupan yang layak. Tidak sedikit dari para mantan napi yang baru saja menghirup udara segar tersebut mengulangi perbuatannya sehingga terpaksa harus kembali hidup di balik jeruji besi.

Baca Juga:Pemkab Karawang Mulai Distribusikan Bantuan Paket Sembako dan UangBKPSDM Ajak ASN Berdonasi untuk Bantu Penanganan Covid-19

Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut pada akhirnya menimbulkan depresi sekaligus pesimisme akan nasib mereka di masa yang akan datang.

Ketidakmampuan para pemangku kebijakan dalam memberikan rasa aman bagi warganya mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan (para) pemimpinnya kian menurun. Hukum rimba dikhawatirkan akan berlaku setidaknya selama masa pandemik ini. Adapun kelangkaan bahan pokok serta harganya yang mulai merangkak naik seakan menjadi terror tersendiri yang tak akan mudah untuk dilalui.

0 Komentar