Pemerataan Pembangunan Wilayah dalam Pandangan Islam

Pemerataan Pembangunan Wilayah dalam Pandangan Islam
0 Komentar

Oleh : Ruri R
Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Dakwah

Pembangunan di wilayah-wilayah yang membawa suatu perubahan merupakan pencapaian yang diraih pemerintah setempat dalam memajukan daerah-daerahnya yang selama ini tertinggal di berbagai bidang. Dalam pembangunan tersebut butuh proses untuk merealisasikan program-program yang sudah terencana dengan matang.

Meski tentu tidaklah mudah merealisasikan program-program pembangunan tersebut, selain harus memiliki keahlian di bidangnya pun biaya yang sangat besar yang dibutuhkan untuk pembangunan-pembangunan sehingga tercapai perubahan besar di wilayah tersebut. Selain itu harus ada kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak-pihak tertentu supaya pembangunan terlaksana dengan baik.

Dikutip dari Iaman Fixindonesia.com, tanggal 18 Desember 2020, “Jalan yang dilalui tak bisa semulus yang dibayangkan. Juga untuk merealisasikan program pembangunan tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.” Sebuah pepatah yang dialami oleh Bupati Dadang dalam melaksanakan pembangunan-pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung. Berbagai program dan strategi dirancang dan direalisasikan dalam pembangunan seperti dimulai dari pembangunan infrastruktur, termasuk sumber dayanya.

Baca Juga:Kasus COVID-19 Melonjak, Prokes Kembali DigalakkanMetode Mind Mapping, Solusi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Saat Pandemi Covid-19

Selama 10 tahun memimpin Kabupaten Bandung, bupati yang bernama lengkap H Dadang M. Naser telah melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, termasuk bidang lain yang manfaatnya sekarang telah dirasakan oleh warga Kabupaten Bandung.

Adapun dampak dari berbagai pembangunan tersebut menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung meningkat cukup signifikan. Sebelumnya, IPM Kabupaten Bandung pada tahun 2019 mencapai 72,41 poin. Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 71,75 poin. Selain itu, angka pengangguran di Kabupaten Bandung yang sebelumnya mencapai 10,6 persen turun menjadi 5,48 persen di tahun 2019.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini pun Kabupaten Bandung juga mendapatkan penghargaan atas pencapaian yang diraih seperti dalam opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Penghargaan lain yang didapat yaitu di bidang pangan bahwa Kabupaten Bandung merupakan juara pangan dan penopang kekuatan pangan di Jabar. Penghargaan untuk prestasi di bidang religi dan penghargaan-penghargaan untuk prestasi-preatasi di bidang lainnya.

0 Komentar