PENDIDIKAN: ILMU ATAU NILAI ?

0 Komentar

oleh
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen dan Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah ( mahasiswi smt I peserta mata kuliah Demografi Fak Geografi UMS)

Banyak statement yang mengatakan bahwa masa yang paling indah dalam hidup adalah masa sekolah. Layaknya robot yang dibekali dengan otak. Bagi sebagian orang masa sekolah adalah masa dimana pikiran kita masih dapat berfokus pada suatu tujuan tertentu. Sampai sampai Chrisye mengabadikan dalam sebuah lagu tentang indahnya saat sekolah. Belum banyak dibebani dengan urusan keluarga karena kita masih bergantung pada orang tua sehingga waktu yang disediakan untuk menuntut ilmu akan lebih banyak,berbeda kalau kita masih kuliah tapi sudah berkeluarga.

Apabila anak SD, tujuan utama mereka adalah dapat naik kelas dengan nilai yang bagus, tidak terkecuali pada anak SMP maupun SMA dan dapat melanjutkan ke pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi dengan kualitas yang baik. Sejatinya sekolah adalah tempat yang mengubah seseorang yang awalnya buta ilmu menjadi cendekiawan penerus bangsa.

Baca Juga:Antisipasi Libur Nataru, Perumda Siapkan Piket 24 JamMenyambut Natal dengan Diskusi: ‘Harmonisasi Kehidupan Umat Beragama dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial’

Seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Jadi guru yang baik adalah guru yang menjadikan siswanya belum tahu kemudian merubahnya menjadi tahu. Akan tetapi saat ini banyak pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan pada akhirnya akan menjadai seonggok manusia yang setelah lulus , tidak memiliki kemampuan apa apa. Banyak sarjana yang memiliki gelar tapi tidak semua mengantongi bekal ilmu yang mumpuni ketika diterjunkan pada kehidupan yang sebenarnya.

Setiap individu yang lahir di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak bisa pukul rata bahwa setiap anak harus memiliki kemampuan yang sama. Itu sama saja kita menghakimi seseorang dan menaruhnya ke dalam jeruji kebodohan. Tidak ada yang orang yang mau dipaksa untuk menguasai hal yang sama sekali tidk ia sukai, begitu pula dengan pendidikan.

Guru dan orang tua ada sosok yang sangat berpengaruh besar dalam pembentukan sifat dan karakter sesorang. Dua insan tersebut selayaknya menuntun dan mendukung tumbuh kembang anak, bagaimana caranya? Mudah saja, dapat dilakukan dengan terus memberikan dukungan terhadap anak atas apa yang ia gemari selagi hal tersebut berdampak positif mengapa tidak. Kedua tidak boleh memberikan tekanan yang berupa psikis dan fisik. Banyak guru dan orang tua memberikan tekanan tersendiri apabila siswa/anaknya mendapati nilai yang kurang bagus di suatu mata pelajaran tertentu. Model pembelajaran yang diterapkan oleh sang guru bisa beragam mulai dari active learning, ceramah, tugas,outbond sampai model diskusi yang berorientasi untuk memecahkan masalah maupun memunculkan topik yang debatable.

0 Komentar