Pengembangan Geowisata Taman Jasper di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat

Pengembangan Geowisata Taman Jasper di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
0 Komentar

Oleh :Moh. Ali Ma’sum

Mahasiswa Fakultas Geografi UMS

Kabupaten Tasikmalaya dilihat Berdasarkan perkembanganya, sektor pariwisata merupakan salah satu yang diunggulkan untuk pembangunan daerah. Sektor pariwisata menyumbang sebesar 24,9% pendapatan daerah xx. Hal ini menjadikan pembangunan pariwista menjadi prioritas selain sektor pertanian.

Obyek wisata di Kabupaten Tasikmalaya yang dijadikan sebagai kawasan wisata unggulan adalah kawasan geowisata yang terdiri : Kawasan Wisata Galunggung, Kampung Naga, dan Taman Jasper. Tiga kawasan yang sedang mengalami perkembangan yaitu Gunung Galunggung untuk wisata alam dan Kampung Naga sebagai destinasi wisata budaya. Taman Jasper di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan belum optimal dalam pengembangannya. Pasalnya, pembangunan sarana dan prasarana transportasi belum optimal.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung kebijakan pengembangan pariwisata Kabupaten Tasikmalaya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah penataan tempat wisata potensial dan pengembangan kawasan wisata unggulan. Perencanaan dan perancangan pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai dualisme fungsi yaitu (1) sebagai kawasan budidaya dengan sektor pariwisata sebagai sektor utamanya, dan (2) sebagai kawasan lindung untuk kawasan di bawahnya. Salah satu alternatif dalam pengembangan kegiatan pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya adalah dengan menerapkan konsep geowisata karena dapat mengoptimalkan pengembangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca Juga:UU Cipta Kerja, Ciptakan Masalah Baru42 Warga Purwakarta Sembuh dari Covid-19

Taman Jasper terletak di Desa Cibuniasih Kabupaten Tasikmalaya. Batu jasper merupakan batuan yang tidak ditemukan di semua belahan bumi. Jadi jasper memiliki nilai pendidikan dan ekonomi yang sangat tinggi.

Pada tahun 2000 batu Jasper dieksploitasi. Sekitar 3.000 ton batu Jasper diekspor oleh pengusaha Jepang. Sesuai dengan data yang dihimpun oleh Kelompok Penelitian Cekungan Bandung (KRCB) pada tahun 2009, saat ini hanya tersisa kurang lebih 120 bongkahan.

Jasper geodiversity unik, langka, dan eksotis. Tidak di semua tempat ditemukan jasper, hal ini dapat diketahui dari proses pembentukannya. Terjadinya jasper erat kaitannya dengan proses aktivitas vulkanik dimasa lampau, jasper merupakan catatan kondisi geologi selatan Tasikmalaya. Sekitar 25 hingga 30 juta tahun yang lalu, di sekitar Tasikmalaya Selatan, mulai dari Karangnunggal, Cipatujah dan Pancatengah terdapat kompleks vulkanik dangkal yang aktif.

0 Komentar