Pentingnya “Bersahabat” dengan Alam

Pentingnya "Bersahabat" dengan Alam
0 Komentar

Oleh: Asep Hadian
Anggota DPRD Kabupaten Subang

Bencana alam berupa banjir dan longsor menjadi hal yang perlu diwaspadai saat datangnya musim hujan. Korban jiwa maupun harta akan semakin tak terhindarkan manakala kita tidak memiliki kesiapan yang matang dalam menghadapi “fenomena alam” yang sering kali terjadi secara tiba – tiba itu. Sebaliknya, air bersih untuk keperluan rumah tangga maupun pertanian kian sulit diperoleh saat musim kemarau menghampiri. Oleh karenanya, berbagai upaya pencegahan pada hakikatnya merupakan ikhtiar terbaik yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa serta kerusakan yang lebih parah.

Jika kita teliti lebih jauh, bencana yang kita alami akhir – akhir ini pada dasarnya disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri. Penulis mencatat, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya musibah yang kerap kali merenggut banyak jiwa itu. Pertama, penggundulan hutan dan gunung di sekitar hulu sungai. Penebangan pohon – pohonan secara liar demi keuntungan pribadi secara tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi aliran sungai. Begitu pula pembukaan lahan hutan lindung untuk keperluan perkebunan yang berakibat pada hilangnya pepohonan yang selama ini berfungsi untuk menyimpan air. Erosi tanah yang terjadi mengakibatkan pendangkalan pada aliran sungai Pada akhirnya, luapan air akibat curah hujan tinggi itu pun menyebar kemana – mana dan mengakibatkan banjir. Peristiwa banjir yang terjadi di daerah Tanggulun Timur – Kalijati beberapa waktu lalu akibat pendangkalan Sungai Cibodas merupakan salah satu bukti dari fenomena yang dimaksud. Ironisnya, para pelaku pengrusakan hutan tersebut tak jarang berasal dari luar daerah.

Kedua, hilangnya atau tidak berfungsinya kembali kantung – kantung air. Kehadiran kantung – kantung air di sekitar kita memegang peran penting untuk mencegah terjadinya banjir sekaligus sebagai tempat cadangan air untuk berbagai keperluan seperti pertanian. Sayangnya, banyak kantung air seperti situ, cekdum maupun kumbung yang hilang maupun beralih fungsi seiring maraknya pembangunan pemukiman warga. Akibatnya, saat musim hujan tiba banjir pun menjadi tak terhindarkan. Begitu pula saat musim kemarau, banyak lahan pertanian yang tidak mendapatkan pasokan air sebagaimana mestinya.

0 Komentar