Polemik Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi Covid-19

Polemik Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi Covid-19
0 Komentar

Oleh :
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah(Mahasiswi smt 2 F.Geografi UMS)

Sudah hampir 2 bulan terakhir masyarakat Indonesia mengalami paceklik, bukan karena gagal panen, bukan karena inflasi akan tetapi akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung menemui titik terang. Akibat pandemi ini banyak masyarakat terutama kelas menengah kebawah yang kehilangan mata pencahariannya,mungkin kalau ASN atau yang memiliki pendapatan tetap tidak begitu terpengaruh. Struktur ekonomi masyarakat berkembang pada umumnya berbentuk piramida dimana mereka yang punya pendapatan tinggi jumlahnya sedikit dan sebaliknya yang memiliki pendapatan rendah bahkan tidak menentu, jumlahnya cukup besar. Dampak terhadap degradasi ekonomi sangat luar biasa tapi mereka sedikit tertolong oleh bantuan langsung tunai pemerintah dan donasi kemanusiaan dari berbagai dermawan, mungkin termasuk parpol yang sering membantu saat mau datangnya pemilu. Inilah kekuatan gotong royong masyarakat Indonesia yang bisa memberikan solusi terhadap masalah bangsa.

Dalam kaidah islam, agak beda konsep bantuan dan shadaqah. Shadaqah itu murni pemberian kepada seseorang atau kelompok orang tanpa embel embel setelah bantuan itu diberikan dan ini yang kita kenal dengan keikhlasan, akan tetapi kalau bantuan bisa jadi diikuti dengan syarat misalnya anda harus memilih saya atau pasangan ini dst sehingga tidak ada unsur ikhlas dan ini dampaknya tentu pada orientasi dunia semata tapi kalau shadaqah berorientasi pada dunia akherat. Dan beda lagi jika membantu tapi uangnya berasal dari hutang kepada orang lain.

Baca Juga:Sidang DPRJabar Siap New Normal, Pemprov Fokus Pemulihan Ekonomi

Hal tersebut membuat mereka harus memutar otak supaya tetap dapat mencukupi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Pemerintah telah memberikan bantuan sejumlah uang sebesar Rp. 600.000 per bulan,yang akan diberikan bertahap selama 3 bulan yaitu bulan Maret, April, dan Mei. Ada yang berupa sembako dan ada lagi bantuan dermawan baik dari kalangan artis maupun masyarakat biasa yang memiliki kepedulian social.

Namun di beberapa daerah, banyak data yang belum divalidasi dengan baik misalnya mereka yang sudah meninggal maupun ASN, double data, dapat jatah , yang akhirnya dialihkan. Kita berharap agar bantuan bisa tepat sasaran dan ada transparansi serta kriteria yang jelas. Bantuan yang sering diberikan bisa jadi kita mendidik masyarakat untuk senang jadi peminta dari pada pemberi, hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.

0 Komentar