100 Hari Kerja Jokowi-Ma’ruf, Inilah Lima Menteri yang Paling Disukai

100 Hari Kerja Jokowi-Ma’ruf, Inilah Lima Menteri yang Paling Disukai
0 Komentar

TEPAT pada Kamis 30 Januari 2019 lalu, merupakan 100 hari kerja pasangan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden. Bagi Jokowi, ini merupakan periode kedua sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sejumlah pihak mengevaluasi dan memberikan catatan.

Banyak plus minus di pemerintahan kedua Jokowi. Di periode ini Jokowi mengambil langkah lebih berani dan berbeda dalam menyusun kabinet Indononesia Kerja jilid II. Sejumlah tokoh muda seperti Nadiem Makarim dan Erick Tohir ditempatkan menempati pos kementerian yang berpengaruh.

Lembaga Indonesia Political Opinion merilis hasil survey terhadap kinerja kementerian dan tokoh menteri pembantu presiden yang disukai serta sejumlah isu popular yang berkembang. Selama 100 hari bekerja di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Menteri Paling Disukai

Baca Juga:Gayonggong Fun Bike 2020 Dorong Wisata Desa Kasomalang WetanSiapa Calon Bupati Karawang Pilihan Anda?

Indonesia Political Opinion juga merilis Menteri yang paling disukai publik, dengan posisi lima teratas yaitu:

  1. Erick Thohir 96%
  2. Retno LP Marsudi 94%
  3. Mahfud MD 92%
  4. Tito Karnavian 91%
  5. Sri Mulyani 90%

Lima tokoh Menteri tersebut disukai karena faktor kepintaran yang dominan, selanjutnya kewibawaan, ketegasan, religious dan faktor rupawan. Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subionto berada di urutan keenam.

Kinerja Baik

Dari sisi kinerja, lima kementerian yang dinilai memiliki kinerja baik secara berurutan yaitu:

  1. Kementeria Luar Negeri 84%
  2. Kementerian PUPR 80,3%
  3. Kementerian BUMN 77%
  4. Kementerian Dalam Negeri 75,8%
  5. Kementerian Pertahanan 74%

Kinerja Buruk

Sementara kementerian yang dianggap memiliki kinerja buruk yaitu:

  1. Kementerian Agama 27,5%
  2. Kementerian Hukum dan HAM 25%
  3. Kementerian Sosial 23,6%
  4. Kemenpora 23%
  5. Kementerian Kelautan dan Perikanan 21%

Kinerja kementerian diukur dari pendapat publik menilai sejauh mana hasil kinerja, ketegasan, popularitas dan konsistensinya.(red)

 

0 Komentar