Memanas! Kapal Induk dan Kapal Penjelajah Rudal AS Masuk ke Laut Cina Selatan

Memanas! Kapal Induk dan Kapal Penjelajah Rudal AS Masuk ke Laut Cina Selatan
Kapal Induk USS Theodore Roosevelt berlayar menuju perairan laut Cita Selatan.
0 Komentar

MESKI telah berganti pemerintahan, Militer Amerika Serikat (AS) sepertinya masih tetap konsisten dengan kebijakan di Laut China Selatan (LCS). Tetap konsisten aktif di laut kaya migas itu.

Melansir Reuters, kelompok kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt telah memasuki LCS sejak akhir pekan kemarin. AS mengklaim kelompok itu melakukan operasi rutin untuk memastikan “kebebasan laut” serta “kemitraan keamanan martitim”.

“Dengan dua pertiga perdagangan dunia yang melewati wilayah yang sangat penting ini, sangat penting bagi kami untuk mempertahankan kehadiran kami dan terus mempromosikan tatanan berbasis aturan yang memungkinkan kita semua menjadi sejahtera,” kata Laksamana Muda Doug Verissimo dikutip Senin (25/1).

Baca Juga:Bupati Subang Akan Jadi Orang Pertama di VaksinKompas dan Karang Taruna Kompak Promosikan Wisata Sukasari saat Pandemi

Theodore Roosevelt datang dengan didampingi kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga USS Bunker Hill dan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Russell. Ada pula USS John Finn.

Sebelumnya China mengklaim 80% LCS melalui konsep ‘sembilan garis putus-putus’. Ini membuat negeri Panda kerap berseteru dengan sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, Brunei, Vietnam termasuk Taiwan.

Ini membuat Trump, ketika berkuasa, mengutuk keras China. Trump mengirim kapal beroperasi di kawasan dan menerapkan sanksi ke sejumlah perusahaan terkait aktivitas militer China di LCS.

Sementara itu, pengiriman kapal induk ini terjadi di tengah makin panasnya hubungan China dengan Taiwan. Taiwan mengatakan pesawat angkatan udara China, termasuk 12 jet tempur, memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara pulau tersebut akhir pekan kemarin.

China memandang Taiwan secara demokratis memerintah sebagai wilayahnya sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir negeri Xi Jinping memang sengaja meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu.

Pemerintahan Biden kemarin telah mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan. Washington menegaskan kembali komitmennya terhadap pulau itu dan keinginannya untuk memperdalam hubungan.

AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk guna pulau itu mempertahankan diri.(red)

0 Komentar