Mengenal Apa Itu Baby Blues Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Apa Itu Baby Blues Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Mengenal Apa Itu Baby Blues Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Baby Blues Syndrome adalah kondisi emosional yang sering terjadi pada sebagian besar ibu pasca melahirkan.

Kondisi ini ditandai oleh perubahan suasana hati yang drastis dan gejala-gejala tertentu yang dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan interaksi dengan bayi yang baru lahir.

Meskipun disebut “Baby Blues,” kondisi ini bukanlah penyakit serius, tetapi dapat sangat mengganggu jika tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga:Bey Machmudin Resmi Dilantik Jabat Penjabat Gubernur Jawa Barat Menggantikan Ridwan KamilRekomendasi 10 Film Action Terbaru yang Wajib Ditonton di Tahun 2023

Apa Itu Baby Blues Syndrome?

Baby Blues Syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang umumnya dialami oleh wanita setelah melahirkan. Gejala yang muncul termasuk perasaan sedih, gundah, mudah marah, dan ketidakstabilan emosional lainnya.

Dikutip Dari laman Wikipedia Baby blues syndrome terjadi hingga beberapa minggu segera setelah melahirkan, sementara depresi postpartum terjadi hingga beberapa bulan setelah melahirkan. Tidak ada batasan jelas kapan baby blues syndrome berubah menjadi depresi postpartum. Kasus depresi postpartum di Indonesia mencapai 2 juta kasus setiap tahun.

Kondisi ini biasanya mulai muncul pada hari ke-3 atau ke-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama sekitar 2 minggu.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Meskipun penyebab pasti Baby Blues Syndrome belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini termasuk:

1. Kesulitan Beradaptasi: Proses menjadi seorang ibu seringkali merupakan perubahan besar dalam kehidupan seseorang. Tanggung jawab baru, kurangnya tidur, dan perubahan hormon dapat membuat ibu merasa kesulitan beradaptasi.

2. Perubahan Hormon: Setelah melahirkan, tubuh ibu mengalami perubahan hormon yang signifikan. Penurunan kadar hormon progesteron dan estrogen dapat memengaruhi suasana hati dan emosi.

3. Kurangnya Istirahat: Pola tidur yang terganggu oleh bayi yang sering terbangun di malam hari dapat mengakibatkan kurangnya tidur bagi ibu. Kehilangan tidur dapat memengaruhi kesejahteraan emosional.

Baca Juga:7 Film Action Paling Laris di 2023 yang Wajib Ditonton5 Harga Mobil Listrik Mini Murah di Indonesia Terbaru 2023

4. Riwayat Gangguan Mental: Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami Baby Blues Syndrome.

Gejala Baby Blues Syndrome

Beberapa gejala umum Baby Blues Syndrome meliputi:

1. Mudah Marah dan Tersinggung: Ibu yang mengalami Baby Blues sering merasa mudah marah dan tersinggung. Mereka mungkin merasa tersinggung oleh komentar orang lain, bahkan jika niatnya baik.

0 Komentar