Pendaftar Tes CPNS Membludak, Capai 14.896 dari 515 Formasi yang Tersedia

Pendaftar Tes CPNS Membludak, Capai 14.896 dari 515 Formasi yang Tersedia
0 Komentar

KARAWANG-Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang berencana mengajukan tes CPNS secara mandiri. Pasalnya pendaftar CPNS tahun ini membludak.

Kepala BKPSDM Karawang Asep Aang Rahmatullah mengatakan, pendaftar CPNS mencapai 14.896 dari 515 formasi yang tersedia. Aang menyebut dari delapan kabupaten/kota di Jawa Barat, pendaftar di Karawang paling tinggi.

“Ini diluar perkiraan. Karenanya kami akan mengajukan tes mandiri,” kata Aang di kantornya, Senin (2/12).

Baca Juga:Warga Desa Pamekaran Keluhkan Kekurangan AirDedi Mulyadi Sewakan Rumah Korban Abrasi

Hanya saja, kata Aang, ada beberapa kendala jika Karawang melaksanakan tes CPNS secara mandiri. Di antaranya soal sarana dan prasarana. Sebab, di Karawang sendiri belum ada sarana yang memadai untuk menampung peserta sebanyak itu, belum lagi dengan para pengantarnya.
“Baru mau kita usulkan. Belum tahu apakah apakah disetujui atau tidak,” kata Aang.

Jika tidak disetujui, Aang mengusulkan tes untuk Karawang dilaksanakan paling akhir. Hal ini agar persiapan teknis pelaksanakaannya matang.

Berdasarkan hasil verifikasi pada Senin (2/12) pukul 07.00 WIB, dari 14.896 pendaftar, sebanyak 11.505 sudah diverifikasi. Dari jumlah tersebut berkas yang tidak memenuhi syarat (TMS) sementara sebanyak 1.626. Sementara yang belum diverifikasi sebanyak 1.765.

“Kebanyakan yang TMS ialah soal ijazah. Pendaftar mendaftar formasi yang tidak sesuai keilmuannya,” katanya.

Sementara iu, Aang membeberkan jika formasi dokter spesialis minim peminat. Karawang sendiri mumbuka lowongan untuk formasi dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis jantung, dokter spesialis paru-paru, dan rehabilitasi.
“Yang mendaftar baru spesialis paru-paru dan rehabilitasi,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, peminat dokter spesialis mendaftar CPNS memang sedikit. Hal ini membuat daerah kekurangan dokter spesialis. Untuk menyiasatinya, daerah melakukan perekrutan non PNS.

“Jika ada formasi yang masih kosong, kami akan ajukan tahun depan,” katanya.

Baca Juga:Disdukcapil Anggarkan Rp900 Juta untuk Antar DokumenPemkab Harus Gencar Sosialisasikan Bahaya Sesar Lembang

Sedangkan untuk Pendaftar Difabel Aang menyebut hanya ada satu difabel yang mendaftar, dari 10 atau dua persen formasi yang ada.”Untuk difabel ada satu yang mendaftar untuk guru,” katanya. (aef/ded)

0 Komentar