Mentan: Kualitas Kopi Di Indonesia Menempati Posisi Ke-5 Di Dunia

BANTUAN BIBIT: Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri kegiatan Gerakan Tanam Kopi bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di PT Geodipa Energy, Pasir Jambu. (DOK. JABAR EKSPRES)
BANTUAN BIBIT: Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri kegiatan Gerakan Tanam Kopi bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di PT Geodipa Energy, Pasir Jambu. (DOK. JABAR EKSPRES)
0 Komentar

SOREANG–Bupati Bandung Dadang Supriatna menjelaskan, nilai investasi pertanian Kabupaten Bandung capat Rp.5 triliun per tahun. Hal itu diungkapkannya sewaktu menghadiri kegiatan Gerakan Tanam Kopi (Gertak) dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) di PT Geodipa Energy, Pasir Jambu, Rabu (26/1) kemarin sore.

“Capaian ini tidak lepas dari peran para petani kita. Di mana hampir 50 persen dari 3,6 juta penduduk Kabupaten Bandung berprofesi di sektor pertanian,” ungkap Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung.

Melihat potensi itu, Kang DS menilai, sektor pembangunan pertanian di daerahnya tetap menjadi andalan lokomotif pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung.

Baca Juga:Memasuki Tahun 2022, Hasil Tangkapan Ikan Menurun Akibat Cuaca BurukPositif Covid-19 Kembali Naik di Subang, Dandim 0605/Subang Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Maka dari itu, pihaknya akan terus mengeluarkan berbagai kebijakan pengembangan kawasan pertanian, seperti perluasan tanam komoditi strategis, peningkatan mekanisasi pertanian, sistem bertani dengan agro solution (sibedas) juga penyedian kartu tani sibedas yang meliputi asuransi seluruh areal tanaman padi yaitu 31.425 ha, dan 7900 ekor sapi produktif.

“Jumlah kartu tani yang siap sebar sebanyak 42.000 kartu. Kami berharap, program tersebut mendapatkan dukungan dari Kementan dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan daya saing produk pertanian,” terang Kang DS.

Tidak lupa dirinya mengapresiasi Kementan RI yang telah menjadikan Kabupaten Bandung sebagai contoh koperasi kopi Indonesia.

“In Sha Allah tahun ini akan mulai dibangun Pusat Bisnis Kopi Indonesia di wilayah Kecamatan solokan jeruk. Dalam hal ini pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas lima hektar, lengkap dengan dukungan perizinannya,” imbuhnya.

Mentan SYL mengungkapkan, lahan, agroklimatologi dan ketinggian Kabupaten Bandung sangat baik untuk penanaman kopi.

“Saat ini kualitas kopi di Indonesia menempati posisi 5 dunia. Kami akan dorong daerah-daerah yang memiliki lahan untuk ditanami kopi. Dengan begitu misi kami untuk mengirim kopi asli Indonesia ke seluruh dunia bisa tercapai,” jelas Mentan SYL.(je/sep)

 

0 Komentar