Catatan Harian Dahlan Iskan: JohnAnglo Bro

Catatan Harian Dahlan Iskan: JohnAnglo Bro
Catatan Harian Dahlan Iskan: JohnAnglo Bro
0 Komentar

“Dalam melakukan make over kulit tas yang sudah terluka kita ganti. Persis sama,” katanya. Kalau yang luka bagian depannya, yang belakang pun sekalian kita ganti. Agar kedua sisinya sama. Itu sebernarnya sama saja dengan membuat tas baru. Betul begitu?

“Iya dan tidak,” katanya. Ada unsur ”tidak” – nya.

Bagian dalam tas mahal itu tidak diganti. Tidak dibuang. Dipakai lagi sepenuhnya. Yang bentuknya seperti kain sutera lembut itu. Bagian dalam tas bisa dikembalikan seperti semula. Itu yang membuat tidak terasa kalau tas tersebut sudah di-make over.

Apalagi logo mereknya juga dikembalikan di posisi aslinya. Pegangan tasnya memang diganti, tapi logam gantungan yang asli dipakai kembali. Di logam itu biasanya ada logo merek aslinya. Orang pun tidak tahu kalau pegangan tas itu sudah dibuat baru.

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Loket KanjuruhanCatatan Harian Dahlan Iskan: Satria Kanjuruhan

John tentu juga bikin tas baru. Dengan merek JohnAnglo. Tidak hanya dari kulit sapi. Ia juga membuat tas yang bahannya dari kulit buaya. Croco. Juga yang dari kulit ular.

Kalau saja tas-tas merek John Anglo itu tidak dipajang di kios UMKM bisa jadi dikira bikinan Florida atau Milano.

John memilih kata ”Anglo” memang dimaksudkan agar ejaannya mirip-mirip kata dalam bahasa Italia.

Sekarang, tentang Paulus. Make over juga dilakukan Paulus. Di bidang lain.

Dulunya Paulus juga bekerja di restoran terkemuka: Ultimo. Di kawasan wisata utama Bali. Itu restoran bintang lima. Masakan Eropa-Amerika. Saya belum pernah ke sana: takut pada harganya. Satu pizza saja Rp 750.000. Kalau makan dengan steak-nya bisa habis Rp 3 juta.

Waktu terjadi Covid, resto itu tutup. Demikian juga resto bintang lima lainnya di seluruh pulau Dewata. Bali seperti mati.

Pemilik resto itu pulang ke negaranya. Paulus juga harus pulang: ke Surabaya. Tanpa pekerjaan. Tanpa penghasilan. Yang ia miliki adalah keahlian.

Ahli masak.

Ahli membuat steak.

Ahli memilih daging.

Ahli membuat pizza.

Ahli memilih keju berkualitas.

Baca Juga:Urgensi Pendidikan Siaga Bencana di SekolahCatatan Harian Dahlan Iskan: Penyesalan Panggung

Pulang ke Surabaya, Paulus pun survei. Ia pun tahu bahan baku untuk resto Ultimo bisa didapat di Surabaya. Ada importer daging dan keju jenis yang ia perlukan.

0 Komentar