Ponpes Pagelaran 3 Cisalak Pelopor Rapid Tes

Ponpes Pagelaran 3 Cisalak Pelopor Rapid Tes
TES RAPID: Tim Medis Covid Kabupaten Subang saat melaksanakan Rapid Tes di Ponpes Pagelaran 3, Sabtu (6/6). RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Subang kembali lakukan rapid tes, kini untuk guru dan staf Pondok Pesantren Pagelaran 3 Cisalak yang merupakan salahsatu pesantren terbesar dan tertua di Kabupaten Subang.

Dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan Tim Gugus Covid-19, pemeriksaan dilakukan di Alun-alun Kecamatan Cisalak didampingi langsung Ketua Satgas Covid-19 Pondok Pesantren Pagelaran 3 dr. H. Agus Yulianto dan Pengasuh Pondok Pesantren Pagelaran 3 H. Dandy Sobron Muhyiddin juga Kepala Desa Cisalak Ujang Samdi ikut mendampingi.

“Sebelumnya Tim Gugus Covid-19 menyampaikan informasi kepada kami bahwa akan dilaksanakan rapid tes, kemudian dengan respon cepat kami lakukan sosialisasi kepada seluruh Guru dan Staf,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Pagelaran 3 Cisalak, H. Dandy Sobron Muhyiddin disela-sela mendampingi guru dan staf di A
alun-alun Cisalak, Sabtu (06/06).

Baca Juga:DAHANA Siap Hadapi New Normal untuk Lindungi PekerjaAutis

Dikatakan, berdasarkan informasi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Subang tersebut disambut baik oleh Guru dan Staf Pondok Pesantren Pagelaran 3 Cisalak yang merupakan Pesantren Pertama Di Kabupaten Subang laksanakan Rapid Tes bagi Guru dan Staf-nya.

“Terimakasih, kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Subang yang telah memberi perhatian besar kepada dunia Pendidikan Khususnya Pesantren terlebih kepada Pondok Pesantren Pagelaran 3 Cisalak,” ujarnya.

Dengan dilakukannya rapid tes tersebut, pihaknya berpedoman pada himbauan Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) yang ditandatangani Ketua H. Abdul Ghofarozzin dan Sekretaris Habib Sholeh terkait ajakannya untuk meminimalkan terpaparnya Covid-19.

“Melalui ikhtiar ini, kami lakukan demi citra baik pesantren bahwa pesantren harus menjamin keamanan resiko penularan terhadap santri dimulai dari kepastian para guru dan stafnya bebas Covid-19,” pungkasnya. (dan/hba)

0 Komentar