Menyoal Problematika Sampah dan Anggaran di Luar Nalar

Menyoal Problematika Sampah dan Anggaran di Luar Nalar
0 Komentar

Sayangnya, problem  apapun yang ada di negeri ini, selama masih mengadopsi aturan sekuler kapitalistik tak akan mampu menyelesaikan masalah secara tuntas. Sekalipun beragam program telah dibuat, hasilnya akan bersifat parsial. Alasannya, aturan yang bersumber dari paham ini tak didesain untuk memberi solusi tepat atau menciptakan kenyamanan secara umum selain memfokuskan pandangan bermotif manfaat dalam bentuk program nasional.

Gencar mencanangkan program, mengikat rakyat dengan beragam undang-undang, tapi hasil tak maksimal adalah wajah asli kapitalisme. Inilah yang dimaksud bahwa masalah sampah dan alokasi dananya berkaitan erat dengan sistemnya. Masalah satu dan lainnya tidak lahir sendiri tapi muncul secara sistemik. Dari individu warga, masyarakat serta negara telah terwarnai paham kapitalisme tersebut.

Edukasi Tepat ada dalam Syariat

Bagi kaum muslim, pemahaman tentang wajibnya berperilaku bersih dan sehat telah hadir seiring akidah yang diyakininya, yakni Islam. Dari akidah Islam inilah terpancar berbagai aturan yang lahir dari arahan Syara’ (Allah Swt. dan nabi-Nya). Untuk diri manusia itu sendiri, saat bersama orang lain atau ketika hendak beribadah kepada Allah (ibadah shalat).

Baca Juga:Sinergitas Kebijakan Pusat dan Daerah Tangani COVID-19 Harus SeriusTambal Sulam Refocusing Anggaran

Sesungguhnya Allah Swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Mahabersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).

Hadis Rasulullah saw. tersebut menyiratkan bahwa pola hidup sehat dan bersih adalah perilaku yang disukai Allah sebagai Zat Mahasempurna yang mencintai keindahan dan kesucian. Implementasinya, kebersihan adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslim yang harus terwujud. Begitu pula bagi pemimpin sebuah negara.

Pemimpin dalam institusi Islam bertanggung jawab mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan serta kebersihan diri serta lingkungan sebagai bagian dari iman. Bahkan akan disosialisasikan dengan beragam fasilitas memadai untuk mendukung program kebersihan. Ada tempat pembuangan sampah di lokasi aman, ada pengelolaan sampah secara tepat,  memiliki manajemen daur ulang secara optimal sehingga tak dijumpai tumpukan sampah di sana-sini yang membuat rakyat terganggu. Bahkan untuk tanggung jawab ini negara tidak akan memberlakukan retribusi apapun yang sifatnya membebani rakyat. Ia bertindak seperti itu karena amanat di pundaknya adalah sebagai pelayan, bukan pemalak.

0 Komentar