Pandangan Guru terhadap Sekolah Ramah Anak (SRA): Antara Kekhawatiran dan Kebutuhan Sosialisasi

Sekolah ramah anak
Pandangan Guru terhadap Sekolah Ramah Anak (SRA): Antara Kekhawatiran dan Kebutuhan Sosialisasi
0 Komentar

Salah satu faktor utama yang mungkin menyebabkan kekhawatiran ini adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang diberikan kepada guru tentang prinsip-prinsip SRA serta bagaimana cara untuk menerapkannya secara efektif dalam kelas. Ketika hanya koordinator atau sejumlah kecil staf yang mendapat pelatihan dan pemahaman yang mendalam tentang SRA, sementara guru-guru yang lain tidak, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian diantara guru-guru yang tidak terlibat langsung dalam proses tersebut. Guru yang tidak memahami secara lengkap prinsip-prinsip SRA mungkin merasa tidak siap atau tidak tahu bagaimana cara menerapkannya dalam praktek sehari-hari.

Dampak dari kurangnya sosialisasi program SRA kepada guru dapat meliputi ketidakpastian dalam penerapan prinsip-prinsip SRA, guru yang tidak mendapatkan sosialisasi yang cukup tentang prinsip-prinsip SRA mungkin merasa bingung tentang bagaimana menerapkannya dalam kelas mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengelola situasi yang muncul dan meningkatkan kecemasan tentang potensi konflik antara guru dan murid. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang prinsip-prinsip SRA, guru mungkin merasa kurang siap dalam menghadapi tantangan seperti perilaku nakal atau kurangnya ketaatan terhadap aturan. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak efektif dalam mendisiplinkan murid dan dapat meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konfrontasi yang terjadi antara guru dan murid. Selain itu, jika guru hanya mendengar tentang SRA secara terbatas atau dari sudut pandang yang tidak lengkap, mereka mungkin mengembangkan persepsi negatif terhadap program tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penolakan atau resistensi terhadap penerapan prinsip-prinsip SRA dalam kelas mereka sendiri.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, penting bagi sekolah untuk memberikan pelatihan yang menyeluruh kepada seluruh staf guru tentang prinsip-prinsip SRA dan bagaimana menerapkannya dalam praktek sehari-hari. Pelatihan yang efektif harus menyediakan pemahaman yang komprehensif tentang filosofi, tujuan, dan strategi pelaksanaan SRA, serta memberikan contoh konkret tentang bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi di dalam kelas, bukan hanya sebatas teori dan penjelasan semata. Dengan demikian, guru akan merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul, dan dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip SRA secara efektif dalam lingkungan pendidikan mereka.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar