Pasokan Air Belum Normal, Ini Penjelasan PDAM

Pasokan Air Belum Normal, Ini Penjelasan PDAM
REKAYASA. Pekerjaan rekayasa pengaliran air, penanganan putusnya jembatan pipa PDAM akibat jebolnya tanggul.
0 Komentar

Artinya, kata dia, permukaan air Waduk Jatiluhur baru 6,6 meter saja padahal turunnya 21,7 meter. Begitu juga dengan sumber mata air Cigoong pada kondisi normal debit maksimum 60 liter/detik tetapi musim kemarau tahun ini hanya 18 liter/detik, sampai dengan Jumat 17 Januari 2020 baru naik jadi 47,6 liter/detik.

Begitu pun mata air Cilembang Sari yang pada keadaan debit normal adalah 120 liter/detik dan pada musim kemarau tahun ini debit terendah adalah 80 liter/detik. Ada pun debit sampai dengan Jumat (17/1) baru naik menjadi 104,8 liter/detik. “Informasi dan penjelasan itu semua menjadi penyebab dan sekaligus menjawab kenapa pelayanan air bersih dari PDAM belum normal, padahal sudah sering hujan,” ujar Dadang.
Dengan mulai bertambahnya debit air tersebut, kata Dadang, PDAM awalnya berencana tidak lagi melakukan penggiliran pengaliran air secara bertahap. Namun di awal tahun 2020, terjadi bencana jebolnya Tanggul Irigasi Suplesi Kamojing di Kelurahan Tegal Munjul Purwakarta yang dikelola PJT II, yang membuat jaringan pipa air PDAM Purwakarta ikut terputus.

Akibatnya pengaliran air ke wilayah Tegal Munjul, Munjul Jaya, Citalang, Cimaung, Dian Anyar dan daerah sekitarnya di Kecamatan Purwakarta mengalami gangguan.
Penanganan darurat yang dilakukan oleh PDAM yang pertama adalah mengamankan air yang terbuang dengan cara mengalihkan air dari mata air ke reservoir Cihuni untuk masuk ke wilayah pelayanan kota. Langkah yang kedua yaitu menutup pipa yang terputus supaya jalur ke daerah Citalang bisa berfungsi kembali.

Selanjutnya dilakukan penyambungan pipa jalur Citalang dengan jalur Cimaung – Dian Anyar. Dari dua jalur yang ada yang aktif saat ini hanya satu jalur saja. Jalur ke Dian Anyar, Cimaung, dan sekitarnya sementara ikut dari pipa jalur Citalang.
Untuk mengembalikan pengaliran ke kondisi semula (membangun dua jembatan pipa yang runtuh), diperlukan waktu dan proses. Hingga saat ini dilakukan pematangan desain dan persiapan pelaksanaan pembangunan jembatan pipa.

Perbaikan Jembatan pipa disesuaikan pula dengan pekerjaan perbaikan gorong gorong dan tanggul irigasi yang dilakukan oleh pihak PJT II. Lokasi jembatan pipa yang akan dibangun perlu digeser dari posisi semula.

0 Komentar