Penerapan Hipnosis dalam Keberhasilan Proses Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19

Penerapan Hipnosis dalam Keberhasilan Proses Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19
0 Komentar

  1. Mendapatkan perhatian

Sebelum memulai pelajaran seorang guru bisa memulainya dengan berdoa dan bernyanyi ataupun membuat yel-yel agar peserta didik bersemnagat dan lebih fokus ke pelajaran nanti. Dengan tujuan agar pikiran bawah sadar peserta didik tertarik terhadap pelajaran yang akan disampaikan.

  1. Membangun tema

Tentukan sebuah tema yang menarikdalam setiap proses pemebalajarn. Misalnya pada pelajaran geografi dengan materi vulknisme, tema bisa di pancing dengan peristiwa gunung api meletus yang baru saja terjadi. Tema ini akan memancing pikiran bawah sadar peserta didik untuk memasuki gelombang piker alphanya masing-masing.

  1. Menampilkan struktur dan peraturan

Pada saat proses pembelajaran, peserta didik peta pembelajaran secara general, kemudian secara detail. Namun hindari kalimat-kalimat yang memberatkanpembelajaran yang dilakukan peserta didik. Peraturan selama proses pembelajaran perlu diterapkan agar pikiran bawah sadar peserta didik tetap fokus belajar sebagai perhatian utamanya. Misalnya; peraturan tidak boleh memegang HP supaya pikiran peserta didik tetap konsisten terhadap pelajaran. Jika melanggar di berikan hukuman yang setimpal termasuk Gurunya ketika menggunakan HP selama proses pembelajaran berlangsung.

Baca Juga:Pesona Goa Lowo Di Masa Pandemi, Destinasi Wisata Alam Baru, Desa Tegalrejo,Kab Kota Baru Kalimantan SelatanWaspada! Ini Efek Makan Semangka Apalagi Saat Hamil

  1. Membangun hubungan (building Rapport)

Seorang guru yang terlalu keras dan “over discipline”, sering membuat kondisi peserta didik tidak relaks. Itulah salah satu penyebabyang membuat gelombang pikiran murid sulit memasuki kondisi Alpha. Teknik-teknik seperti;

Breathing ( menarik napas secara bersama-sama)

Mirroring (menyamakan gerak tubuh guru dengan muridnya)

Penggunaan bahasa-bahasa persuasive yang berisifat mengajak

Membuat  pelajaran yang disampaikan akan langsung didengar oleh piiran bawah sadar peserta didik.

  1. Komunikasi bawah sadar

Komunikasi seringkali tidak berjalan efektif dan efisien ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas, disebabkan tidak adanya komunikasi bawah sadar yang mendukung terjadinya komunikasi dua arah dari hati ke hati. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berkomunikasi agar terjalin komunikasi bawah sadar antara guru dan peseta didik:

  • Infomasikan hal yang ingin guru sampaikan

Sering kali karena sebuah rutinitas mengajar, Seorang guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran secara umum dan khusus di setiap proses pembelajaran yang berlangsung, hal inilah membuat critical area menjadi aktif untuk siap melakukan analisis dan kebingungan tentang pelajaran yang diterima dan apa manfaat yang dirasakan. Oleh karena itu, setiap kali proses pembelajaran di mulai, setiap guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya bagi peserta didik terhadap pelajaran yang akan disampaikan oleg guru.

0 Komentar