Komunitas Gowes Kabut Salju di Subang, Bukan Cuma Sepedahan Biasa

anggota kabut salju
Foto bersama Anggota Kabut Salju. HADI MARTADINATA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

“Kami juga sambil mengingatkan warga akan pentingnya tata tertib lalu lintas,” ujar Sudirianto, yang sebentar lagi akan pindah tugas ke Polresta Bogor sebagai Kanit Regident.

Dan soal insiden saat gowes? Ia menjawab dengan senyum: “Alhamdulillah nggak pernah kecelakaan. Paling-paling rantai putus. Asal jangan putus cinta, itu berat,” candanya disambut tawa rekan-rekan satu komunitas.

Meski bernama Kabut Salju, komunitas ini justru menghadirkan kehangatan di setiap perjalanannya.

Mereka bukan hanya komunitas pesepeda, tapi agen kecil perubahan sosial.

Baca Juga:Belanja di Amanda Supermarket Makin Menyenangkan, Tiap Malam Minggu Ada Acara Seru PDK FC Juara ASN Subang Soccer Festival 2025

Di era ketika gaya hidup sehat kerap jadi sekadar tren media sosial, Kabut Salju hadir sebagai pembuktian bahwa hidup sehat bisa berjalan berdampingan dengan pelayanan publik.

Harapannya sederhana: selama jalan masih bisa dilalui roda sepeda, selama warga masih mau diajak senyum dan ngobrol, maka Kabut Salju akan terus mengayuh. Maju. Menerabas kabut. Meski sepeda butut, asal semangat tidak luntur.

Dan ingat, jika suatu hari Anda melihat rombongan ber-jersey biru putih melintas sambil menebar salam, jangan buru-buru minggir—siapa tahu itu Kabut Salju, membawa udara segar untuk kesehatan, silaturahmi, dan edukasi. Karena mereka percaya: “Yang penting bukan merk sepedanya, tapi sejauh mana kau bisa mengayuh untuk kebaikan.”

Tertarik gabung? Syaratnya simpel: asal gowes, jangan ngeluh, dan jangan baper kalau rantai putus. Ingat, yang penting bukan putusnya, tapi bangkitnya.(hdi)

0 Komentar